JAKARTA, KOMPAS.com — Perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Bersatu II tidak mendesak untuk dilakukan. Reshuffle dinilai sudah kehilangan momentum karena masa tugas kabinet tak sampai dua tahun lagi.
"Reshuffle kabinet akan membuat politik tidak produktif. Momentum reshuffle sudah lewat satu tahun yang lalu," kata Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hajriyanto Y Thohari melalui pesan singkat, Senin (11/12/2012).
Hal itu dikatakan Hajriyanto menyikapi mundurnya Andi Alfian Mallarangeng sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga setelah tersangkut kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Hambalang, Jawa Barat.
Hajriyanto menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono cukup mengisi posisi Menpora. Itu pun, menurut dia, tidak mendesak lantaran tugas Menpora sudah diambil alih Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono.
Adapun terkait wacana pergantian menteri yang kerap bermanuver politik seperti Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam, menurut Hajriyanto, tak perlu juga diganti karena manuver itu sudah lama terjadi.
"Apa ada jaminan kalau reshuffle nanti menteri-menterinya tidak akan seperti itu lagi?," katanya.
"Sudah terlalu sering terjadi di kabinet pimpinan Presiden SBY reshuffle. Hasilnya justru tidak lebih baik. Sami mawon! Maka, daripada gaduh dan hiruk-pikuk politik, lebih baik rakyat sabar saja menunggu habis. Sudah nasibnya rakyat Indonesia harus menerima keadaan seperti ini," tambah politisi Partai Golkar itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.