Jakarta, Kompas -
”Indonesia perlu pemerintahan efektif dengan civil society kuat, dengan institusi-institusi publik yang transparan dan akuntabel, dengan kebebasan
Djoko diundang memberi ceramah bertema ”Demokrasi, Keamanan, dan Kesejahteraan: Pengalaman Indonesia oleh Dekan RSIS Barry Desker”. Sebelumnya, sejumlah pemimpin Indonesia juga diundang, antara lain Susilo Bambang Yudhoyono, Sri Mulyani Indrawati, dan Aburizal Bakrie.
Agustus lalu, RSIS mengundang Prabowo Subianto untuk ceramah dan mengemukakan kebutuhan Indonesia akan pemimpin yang berani dan kuat.
Sama-sama tentara yang menjalani pendidikan di era yang sama, Djoko dan Prabowo jauh berbeda.
Djoko menuntaskan karier militer di TNI AU menjadi Panglima TNI. Sementara Prabowo diberhentikan dari TNI AD saat Reformasi 1998. Djoko kemudian menjadi menteri. Prabowo menjadi pengusaha.
Menurut Djoko, Indonesia telah memilih demokrasi sebagai jalan hidup untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat. Intervensi dan dominasi ”orang kuat” akan mengisolasi kebijakan ekonomi dari proses politik dan akan mengakibatkan terisolasinya kebijakan ekonomi dari aspirasi dan kebutuhan rakyat.