Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Tegaskan Tak Ada Pembiaran dan Tebang Pilih

Kompas.com - 10/12/2012, 16:59 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.copm — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menolak jika ada pihak yang menyebut pemerintah melakukan pembiaran terhadap tindak pidana korupsi. Begitu pula dengan penilaian adanya tebang pilih dalam pemberantasan korupsi.

Bantahan itu dikatakan Presiden dalam pidato peringatan puncak Hari Antikorupsi dan Hari HAM Sedunia di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/12/2012), menyikapi pencapaian kerja Komisi Pemberantasan Korupsi, kepolisian, dan kejaksaan dalam pemberantasan korupsi.

"Tidak ada istilah pembiaran. Tidak akan membiarkan kejahatan korupsi terus terjadi. Mendengarkan apa yang disampaikan KPK dan jajaran pemerintah serta menyaksikan sendiri praktik pemberantasan krouspsi, tidak ada istilah tebang pilih," kata Presiden.

Dalam acara itu, hadir jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II, pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang dipimpin Abraham Samad, Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Jaksa Agung Basrief Arief, Ketua BPK Hadi Poernomo, pimpinan MPR, para kepala daerah, dan undangan lain.

Sebelumnya, Abraham menjelaskan, sejak 2004 sampai 2012, KPK telah menangani 332 kasus yang melibatkan anggota DPR, DPRD, pihak Kementerian, gubernur, bupati, duta besar, penegak hukum, pengusaha, dan latar belakang lain.

"Sejak 2004 sampai Agustus 2012, KPK menerima 55.964 laporan pengaduan masyarakat, termasuk dari warga negara Indonesia di luar negeri," kata Abraham.

Di bidang pencegahan, Abraham menyebut KPK telah menyelamatkan keuangan negara di sektor minyak dan gas bumi mencapai Rp 152 triliun dalam kurun waktu 2009-2012. Ada pula penyelamatan akibat pengalihan hak milik negara di 25 kementerian dan lembaga yang mencapai Rp 2 triliun.

Bagaimana dengan kepolisian dan kejaksaan? Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin menjelaskan, kepolisian sejak 2005-2012 telah melakukan penindakan terhadap 2.529 perkara korupsi. Penindakan itu, kata dia, telah menyelamatkan keuangan negara mencapai Rp 1,1 triliun.

Adapun kejaksaan, kata Amir, sejak 2004 sampai 2012 telah melakukan penyidikan terhadap 9.854 perkara korupsi. Sebanyak 8.574 di antaranya telah masuk ke pengadilan. Sejak Januari-November 2012, kejaksaan telah menyelamatkan Rp 292 miliar dan 500.000 dollar AS melalui penindakan pidana korupsi.

"Melalui instrumen perdata, pada 2012 sampai November, total keuangan negara yang berhasil diselamatkan lebih dari Rp 2 triliun dan yang berhasil dipulihkan lebih dari Rp 400 miliar ditambah 46 juta dollar AS," ucap Amir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com