Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maret, Penyidik KPK dari Polri Akan Habis

Kompas.com - 06/12/2012, 22:33 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Jumlah penyidik yang bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi sudah berkurang 31 orang dibanding tahun lalu. Jika Markas Besar Kepolisian RI terus-menerus menarik penyidiknya dari KPK, diperkirakan KPK akan kehabisan penyidik dari Polri pada Maret 2013. Hal ini disampaikan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto di Jakarta, Kamis (6/12/2012).

"Jumlah penyidik sekarang masih ada itu sekitar 52, dan kalau penarikan ini terus berlanjut sampai bulan Maret, maka penyidik yang berasal dari Polri, yang bukan menjadi pegawai tetap KPK, akan habis," katanya. Meskipun demikian, KPK masih dapat mempertahankan 28 penyidik yang memilih alih status menjadi pegawai KPK.

Bambang juga mengatakan, berdasarkan profil sumber daya manusia (SDM) KPK sejak 2005 hingga 2012, jumlah penyidik KPK terbanyak berada pada tahun 2011. Saat itu KPK memiliki 83 penyidik. Jumlah ini bertambah dibandingkan pada 2004, saat awal KPK berdiri, yang hanya memiliki 41 penyidik. Jumlah penyidik itu pun kembali berkurang pada 2012.

"Akhir 2012 ini sekarang tinggal 52. Anda bisa bayangkan, dari 83 di tahun 2011 menjadi 52, berarti ada sekitar 31 penyidik yang sudah kembali. Artinya lebih dari 30 persen," ucap Bambang.

Meskipun demikian, lanjutnya, jumlah penyidik yang minim ini tidak menyurutkan niat KPK untuk menyelesaikan kasus-kasus yang tengah ditangani. Saat ini, kata Bambang, ada 34 kasus yang tengah ditangani KPK. "Sebagian kasus yang sekarang sedang dalam proses, seperti diketahui kasus Hambalang, hakim tipikor, sebagian kasus Riau, kasus IEM (Izederick Emir Moeis), dan Century," tambahnya.

Hanya saja, Bambang mengakui kalau berkurangnya penyidik ini membuat kinerja KPK melamban. Dia pun meminta maaf kepada masyarakat, tetapi tetap berjanji akan menuntaskan kasus-kasus dengan baik dan bertanggung jawab.

Diberitakan sebelumnya, kepolisian kembali menarik 13 penyidiknya dari KPK. Ke-13 penyidik itu disebut habis masa tugasnya pada November lalu. Enam dari 13 penyidik yang ditarik itu diketahui sudah beralih status menjadi pegawai tetap KPK. Penarikan penyidik ini menambah panjang daftar penyidik yang kembali ke kepolisian. September lalu, Polri tidak memperpanjang masa tugas 20 penyidiknya. Kemudian, belum lama ini lima penyidik mengundurkan diri dari KPK dan memilih kembali ke kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

    Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

    Nasional
    Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

    Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

    Nasional
    Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

    Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

    Nasional
    Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

    Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

    Nasional
    Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

    Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

    Nasional
    Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

    Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

    Nasional
    Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

    Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

    Nasional
    Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

    Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

    Nasional
    Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

    Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

    Nasional
    Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

    Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

    Nasional
    Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

    Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

    Nasional
    Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

    Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

    Nasional
    Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

    Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

    Nasional
    Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

    Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

    Nasional
    Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

    Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com