Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rhoma Irama Bisa Jadi Bumerang untuk PKB

Kompas.com - 04/12/2012, 08:40 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Langkah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menjajaki Raja Dangdut, Rhoma Irama, sebagai calon presiden (capres) dinilai cukup berani. Pengamat Politik dari The Indonesian Institute Hanta Yudha mengatakan, "pernak-pernik" hal kontroversial yang dilakukan Rhoma akan menjadi bumerang bagi PKB.

"Kalau saya lihat ini belum menjadi magnet electoral yang positif bagi partai. Kalau coba-coba, monggo. Tapi bukan cara cerdas untuk menggaet konstituen," ujar Hanta, Senin (3/12/2012) di Gedung Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Menurutnya, wacana pencapresan Rhoma bisa menjadi serangan balik, terutama dengan figur Rhoma yang dicap negatif karena melontarkan isu SARA pada Pilkada DKI Jakarta lalu. Dalam pandangan Hanta, Rhoma hanya memiliki daya tarik popularitas yang cukup tinggi, tetapi belum memiliki tingkat kesukaan dan keterpilihan yang menjanjikan di masyarakat.

"Kalau orang dipilih harus punya daya magnet personal yang tinggi. Untuk ditentukan dipilih atau tidak, orang akan melihat integritas dan track record. Untuk Rhoma, dia hanya punya modal popularitas, tidak ada yang lain," ujarnya.

Seperti diberitakan, dalam sebulan terakhir, Rhoma Irama terus mewacanakan pencapresan dirinya. Ia juga mendekati sejumlah partai politik, salah satunya PKB. Partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu bahkan sudah melakukan pertemuan dengan Rhoma. Muhaimin mengatakan, sebagai pimpinan partai, ia ditugaskan Dewan Syuro PKB untuk mencari sejumlah nama yang dianggap potensial untuk diusung sebagai RI-1 pada pemilihan presiden 2014. Salah satu nama yang dinilainya masuk dalam pertimbangan PKB adalah Rhoma Irama.

Menurut Muhaimin, Rhoma dijadikan salah satu kandidat karena didasarkan dari berbagai aspek, antara lain popularitas, kepemimpinan, dan visi. Kepada Cak Imin, Rhoma menyebut semua lagu yang diciptakannya merupakan visinya menjadi capres.

"Tentu kita senang pada popularitas, visi Rhoma. Soal elektabilitas dan leadership-nya, nanti kita uji," katanya di Istana Negara, Jakarta, kemarin.

Baca juga:
PKB Seriusi Rhoma Irama
Muhaimin: Semakin Diejek, Rhoma Semakin Populer

Rhoma: Jadi Capres Bukan Ambisi, melainkan Kewajiban

Jadi Capres, Rhoma Klaim Mendapat Restu PKB
FOTO: Baliho "Rhoma Irama for Presiden"
Rhoma Belum Tentukan Cawapres 2014
Isu SARA Tak Halangi Tekad Rhoma Jadi Capres
 

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Geliat Politik Jelang 2014

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

    Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

    Nasional
    KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

    KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

    Nasional
    Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

    Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

    Nasional
    Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

    Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

    Nasional
    BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

    BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

    Nasional
    Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

    Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

    Nasional
    Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

    Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

    Nasional
    Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

    Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

    Nasional
    Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

    Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

    Nasional
    Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

    Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

    Nasional
    BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

    BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

    Nasional
    Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

    Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

    Nasional
    LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

    LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

    Nasional
    Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

    Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com