JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat (BK DPR) pada Selasa (20/11/2012) meminta keterangan dari Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines Rudy Setyopurnomo. BK nantinya akan mencecar Rudy soal aksi Menteri BUMN Dahlan Iskan yang sempat merevisi nama anggota Dewan yang diduga memeras Merpati.
"Kami akan tanya kenapa mereka cabut (nama). Memang ini main-main, kami akan tanyakan kenapa, Pak Dahlan Iskan ini Menteri BUMN. Jangan-jangan nanti bisa diubah lagi," ujar anggota Badan Kehormatan, Alimin Abdullah, Selasa (20/11/2012), di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Alimin mengatakan, anggota BK juga akan menanyakan kronologi peristiwa yang diadukan Dahlan, termasuk cara pemerasan, pelaku pemerasan, hingga berapa banyak yang diperas. Tidak hanya memeriksa Dirut Merpati, BK hari ini juga akan memeriksa Dirut PT PAL dan Dirut PT Garam.
"Kalau pemeriksaan yang sekarang ini sudah cukup, baru besok kami panggil anggota DPR yang dilaporkan juga Dahlan Iskan karena dia sudah merevisi nama-nama itu," ucap politisi Partai Amanat Nasional ini.
Menteri BUMN Dahlan Iskan menyerahkan tiga kasus pemerasan terhadap tiga direksi BUMN. Salah satu BUMN yang sempat dimintai jatah adalah PT Merpati Nusantara Airlines. Direksi Merpati sempat menjanjikan akan memberikan success fee terhadap anggota Dewan.
Anggota Badan Kehormatan Usman Ja'far mengatakan, upaya minta jatah ini terjadi di saat Merpati mengajukan permohonan peningkatan dan penyertaan modal negara.
"Saya enggak tahu apakah minta bantuan atau bagaimana, intinya seolah-olah nanti si anggota Dewan ini menolong, tapi ada semacam success fee yang diminta oknum Dewan," ujar Usman.
Usman mengatakan, Dahlan menceritakan bahwa permintaan itu kemudian ditolak oleh direksi Merpati saat ini. "Tapi, ada cerita juga ternyata direksi Merpati yang lama yang sudah janji-janji. Namun, direksi yang baru menolak laksanakan itu, jadi timbul gesekan di sana," kata Usman lagi.
Baca juga:
Dahlan Iskan, DPR, dan 'Panggung Politik Praktis'
Bantah Peras BUMN, Andi Timo Menangis
Tidak Elok, Pejabat Saling Serang
SBY Harus Tertibkan Pembantunya yang 'Hobi' Gaduh
Berita-berita terkait lainnya dalam topik:
Kongkalikong di Kementerian
Dahlan Iskan Versus DPR
Dan, berita terhangat Nasional dalam topik:
Geliat Politik Jelang 2014
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.