Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/11/2012, 12:33 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat (BK DPR) pada Selasa (20/11/2012) meminta keterangan dari Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines Rudy Setyopurnomo. BK nantinya akan mencecar Rudy soal aksi Menteri BUMN Dahlan Iskan yang sempat merevisi nama anggota Dewan yang diduga memeras Merpati.

"Kami akan tanya kenapa mereka cabut (nama). Memang ini main-main, kami akan tanyakan kenapa, Pak Dahlan Iskan ini Menteri BUMN. Jangan-jangan nanti bisa diubah lagi," ujar anggota Badan Kehormatan, Alimin Abdullah, Selasa (20/11/2012), di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Alimin mengatakan, anggota BK juga akan menanyakan kronologi peristiwa yang diadukan Dahlan, termasuk cara pemerasan, pelaku pemerasan, hingga berapa banyak yang diperas. Tidak hanya memeriksa Dirut Merpati, BK hari ini juga akan memeriksa Dirut PT PAL dan Dirut PT Garam.

"Kalau pemeriksaan yang sekarang ini sudah cukup, baru besok kami panggil anggota DPR yang dilaporkan juga Dahlan Iskan karena dia sudah merevisi nama-nama itu," ucap politisi Partai Amanat Nasional ini.

Menteri BUMN Dahlan Iskan menyerahkan tiga kasus pemerasan terhadap tiga direksi BUMN. Salah satu BUMN yang sempat dimintai jatah adalah PT Merpati Nusantara Airlines. Direksi Merpati sempat menjanjikan akan memberikan success fee terhadap anggota Dewan.

Anggota Badan Kehormatan Usman Ja'far mengatakan, upaya minta jatah ini terjadi di saat Merpati mengajukan permohonan peningkatan dan penyertaan modal negara.

"Saya enggak tahu apakah minta bantuan atau bagaimana, intinya seolah-olah nanti si anggota Dewan ini menolong, tapi ada semacam success fee yang diminta oknum Dewan," ujar Usman.

Usman mengatakan, Dahlan menceritakan bahwa permintaan itu kemudian ditolak oleh direksi Merpati saat ini. "Tapi, ada cerita juga ternyata direksi Merpati yang lama yang sudah janji-janji. Namun, direksi yang baru menolak laksanakan itu, jadi timbul gesekan di sana," kata Usman lagi.

Baca juga:
Dahlan Iskan, DPR, dan 'Panggung Politik Praktis'
Bantah Peras BUMN, Andi Timo Menangis
Tidak Elok, Pejabat Saling Serang
SBY Harus Tertibkan Pembantunya yang 'Hobi' Gaduh

Berita-berita terkait lainnya dalam topik:
Kongkalikong di Kementerian
Dahlan Iskan Versus DPR

Dan, berita terhangat Nasional dalam topik:
Geliat Politik Jelang 2014

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KontraS Usul 9 Topik HAM Dibahas dalam Debat Perdana Capres-Cawapres

    KontraS Usul 9 Topik HAM Dibahas dalam Debat Perdana Capres-Cawapres

    Nasional
    TNI AU Butuh Waktu Selidiki Penyebab 2 Super Tucano Jatuh

    TNI AU Butuh Waktu Selidiki Penyebab 2 Super Tucano Jatuh

    Nasional
    TNI AU Bakal Awasi Ketat Operasional Super Tucano Usai Kecelakaan

    TNI AU Bakal Awasi Ketat Operasional Super Tucano Usai Kecelakaan

    Nasional
    Saat Menlu Retno Pakai Kebaya Ala Jeng Yah 'Gadis Kretek' di Acara Resmi Istana...

    Saat Menlu Retno Pakai Kebaya Ala Jeng Yah "Gadis Kretek" di Acara Resmi Istana...

    Nasional
    Bertolak ke Jakarta Utara, Prabowo Sapa Para Nelayan di Pesisir Pantai Cilincing

    Bertolak ke Jakarta Utara, Prabowo Sapa Para Nelayan di Pesisir Pantai Cilincing

    Nasional
    Ditahan KPK, Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Diduga Terima Gratifikasi Rp 18 Miliar

    Ditahan KPK, Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Diduga Terima Gratifikasi Rp 18 Miliar

    Nasional
    Panglima TNI Sebut Uang Lauk Pauk Prajurit di Papua Naik pada Januari 2024, Setara dengan Polri

    Panglima TNI Sebut Uang Lauk Pauk Prajurit di Papua Naik pada Januari 2024, Setara dengan Polri

    Nasional
    Prabowo: Pak Jokowi Diserang, Ibu Iriana Juga, Ini Apa Ini?

    Prabowo: Pak Jokowi Diserang, Ibu Iriana Juga, Ini Apa Ini?

    Nasional
    Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Ditetapkan Jadi Tersangka dan Ditahan KPK

    Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Ditetapkan Jadi Tersangka dan Ditahan KPK

    Nasional
    Ganjar Sudah ke IKN, Prabowo Sebut Juga Bakal ke IKN

    Ganjar Sudah ke IKN, Prabowo Sebut Juga Bakal ke IKN

    Nasional
    Janji Hormati Pemenang Pilpres 2024, Prabowo: Kita Tidak Boleh Sakit Hati

    Janji Hormati Pemenang Pilpres 2024, Prabowo: Kita Tidak Boleh Sakit Hati

    Nasional
    Didukung Relawan Pedagang Indonesia Maju, Prabowo Sebut Pengusaha Paling Tahu Kondisi Bangsa

    Didukung Relawan Pedagang Indonesia Maju, Prabowo Sebut Pengusaha Paling Tahu Kondisi Bangsa

    Nasional
    Panglima TNI: Masalah Papua Belum Terselesaikan, Perlu Konsep Terintegrasi

    Panglima TNI: Masalah Papua Belum Terselesaikan, Perlu Konsep Terintegrasi

    Nasional
    Kepala BNN Janji Miskinkan Bandar Narkoba dan Lemahkan Sumber Keuangannya

    Kepala BNN Janji Miskinkan Bandar Narkoba dan Lemahkan Sumber Keuangannya

    Nasional
    Alasan Dewas KPK Tak Bawa Dugaan Pemerasan dan Gratifikasi Firli ke Sidang Etik

    Alasan Dewas KPK Tak Bawa Dugaan Pemerasan dan Gratifikasi Firli ke Sidang Etik

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com