JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Amanat Nasional dan politisi PAN M Ikhlas El Qudsi (MIEQ) akan menemui Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat, Senin (12/11/2012) pagi. F-PAN bakal mengklarifikasi keterangan tertulis Menteri BUMN Dahlan Iskan kepada BK terkait pemerasan BUMN.
"Kami akan konfirmasi dan meminta copy surat Dahlan ke BK. Apakah benar nama MIEQ ada dalam surat tersebut," kata Sekretaris F-PAN Teguh Juwarno di Jakarta, Minggu ( 11/11/2012).
Sebelumnya, dalam penjelasan tertulis, Dahlan menyebut ada keterlibatan lima politisi lain terkait satu peristiwa pemerasan BUMN. Ketika dimintai keterangan secara langsung, Dahlan menyebut ada tiga peristiwa pemerasan tiga BUMN yang melibatkan dua anggota Dewan, yakni politisi Partai Golkar Idris Laena dan politisi PDI Perjuangan Sumaryoto.
Teguh mengatakan, jika benar MIEQ disebut sebagai salah satu pemeras BUMN, pihaknya akan melakukan somasi terhadap Dahlan. Dahlan, kata dia, harus meminta maaf secara terbuka karena informasi yang disampaikan tidak bisa dipertanggungjawabkan.
"Saudara MIEQ tidak pernah terlibat dalam pemerasan BUMN. Nama baik MIEQ dan Fraksi PAN telah sangat dirugikan akibat perbuatan Dahlan. Untuk itu, kami proaktif menghadap BK dan tidak menunggu pemanggilan BK. Kami tidak ingin persoalan yang keliru ini berlarut-larut," pungkas Teguh.
Seperti diberitakan, menurut Dahlan, permintaan komisi oleh anggota DPR terkait dengan pengalokasian anggaran penyertaan modal negara untuk sejumlah BUMN pada tahun ini. BUMN yang dimaksud adalah PT Garam (Persero), PT Merpati Nusantara Airlines (MNA), dan PT PAL Indonesia (Persero).
Namun, Dahlan tak menyerahkan bukti atau hanya mengutip penjelasan jajaran direksi. Idris Laena dan Sumaryoto juga sudah membantah.
Baca juga:
Dahlan Iskan Membahayakan BUMN
Masih Ada Direksi BUMN yang "Genit"
Sebagian Besar Direksi BUMN "Pesanan" Parpol
Kalau DPR Minta Jatah, Tak Usah "Diladeni"!
Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Dahlan Iskan Versus DPR