Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kader Disebut Pemeras, Demokrat akan Panggil Dahlan Iskan

Kompas.com - 09/11/2012, 20:15 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat mulai mengambil ancang-ancang untuk memanggil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan terkait aduan adanya dugaan pemerasan yang dilakukan sejumlah politisi partai ini. Demokrat siap melawan jika ternyata laporan Dahlan tidak terbukti.

"Segera setelah reses, kami akan melakukan penyelidikan dan hasilnya akan kami beritahukan ke publik. Kami akan panggil Pak Dahlan Iskan untuk menanyakan klarifikasi," ujar Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf, Jumat (9/11/2012), saat dihubungi wartawan.

Nurhayati menyatakan, jika terbukti, maka kadernya akan dikenakan sanksi seberat-seberatnya diganti atau dilakukan pergantian antar waktu (PAW).

"Kami berharap Dahlan Iskan tidak asal bicara, karena kalau tidak benar berarti fitnah," ucapnya.

Anggota Komisi I bidang pertahanan ini juga mengungkapkan bahwa fraksinya mendukung langkah gerakan BUMN bersih dan anti pemerasan.

"Pokoknya kami mendukung gerakan nasional BUMN bersih dan anti pemerasan BUMN, tanpa pandang bulu. Kalau Dahlan Iskan benar, kami dukung. Kalau Dahlan Iskan fitnah, kami lawan," ungkap Nurhayati.

Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro telah menyerahkan delapan nama anggota DPR yang diduga melakukan pemerasan terhadap direksi BUMN kepada Badan Kehormatan DPR.

Dari kedelapan nama itu, terungkap beberapa nama politisi Partai Demokrat seperti Idris Sugeng, Achsanul Qosasi, Linda Megawati, dan Andi Timo Pangeran.

Idris diduga terlibat dalam kasus permintaan gula 2.000 ton kepada PT RNI. Sementata tiga politisi Demokrat lainnya diduga terkait permintaan commitment fee dalam penyertaan modal negara (PMN) pada PT Merpati Nusantara Airlines.

Achsanul Qosasi sudah membantah adanya pemerasan ini. Kendati demikian, ia membenarkan adanya pertemuan sebelum rapat Komisi XI dengan direksi PT MNA di ruang komisi. Di sana, juga terdapat Linda Megawati dan Andi Timo Pangeran serta politisi PKS Zulkiflimansyah dan politisi PDI-Perjuangan Sumaryoto.

Menurut Achsanul, mereka sama sekali tidak membahas soal commitment fee melainkan tentang business plan Dirut PT MNA yang baru yakni Rudy Setyopurnomo yang belum diterima anggota dewan hingga saat ini.

Ikuti kelanjutan polemik ini dalam topik pilihan "Dahlan Iskan Versus DPR"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

    Nasional
    Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

    Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

    Nasional
    Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

    Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

    Nasional
    Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

    Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

    Nasional
    Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

    Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

    Nasional
    Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

    Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

    Nasional
    Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

    Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

    Nasional
    Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

    Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

    Nasional
    Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

    Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

    Nasional
    Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

    Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

    Nasional
    Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

    Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

    Nasional
    Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

    Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

    Nasional
    Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

    Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

    Nasional
    BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

    BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

    Nasional
    Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

    Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com