Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggul Lapindo Makin Kritis

Kompas.com - 03/11/2012, 02:59 WIB

Sidoarjo, Kompas - Kondisi tanggul lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, kian kritis, Jumat (2/11). Di lima titik tanggul, ketinggian permukaan lumpur sudah mendekati bibir tanggul, yakni hanya berjarak sekitar 1,5 meter.

Lumpur berpotensi meluber dan tanggul pun terancam jebol jika hujan turun.

Meski kondisi tanggul sudah kritis, Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) sampai saat ini belum dapat mengalirkan lumpur ke Kali Porong ataupun memperkuat tanggul. Warga yang menjadi korban lumpur masih menduduki tanggul dan melarang petugas BPLS beraktivitas karena pelunasan ganti rugi belum tuntas.

Lima titik tanggul yang kritis tersebut terdiri dari 3 titik di sisi barat dan 2 titik di sisi timur. Jika tanggul di sisi barat jebol, akan berdampak pada terputusnya rel kereta api jurusan Surabaya-Malang dan Jalan Raya Porong. Sementara jebolnya tanggul di sisi timur akan berdampak pada Desa Glagaharum, Porong, Sidoarjo, yang masih dihuni warga.

Berdasarkan pantauan Kompas, lumpur sudah nyaris meluber di tanggul barat. Ketinggian lumpur kurang dari 0,5 meter dari bibir tanggul. Bahkan, lumpur yang bercampur air itu juga sudah menggerus dinding tanggul dan menimbulkan ceruk sepanjang 1 meter.

Di bagian tanggul di sisi barat itu, juga sudah diberi penguat tanggul oleh BPLS sekitar dua bulan lalu. Penguat tanggul berupa anyaman bambu setinggi 2 meter dan diberi karung pasir itu sudah terbenam lumpur.

Di luar badan tanggul, yang menghadap ke Jalan Raya Porong, sudah terlihat rembesan air dari kolam lumpur. Sudarto mengatakan, jika air terus merembes ke dalam badan tanggul, tanggul akan semakin rapuh.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Juanda, Agus Tri Suhono mengatakan, Sidoarjo akan memasuki musim hujan pertengahan November.

Hengki Listria Adi, dari Humas BPLS, mengatakan, pihaknya tidak dapat berbuat banyak menghadapi pelarangan dari warga. Padahal, lumpur sudah harus dialirkan saat ini juga ke Kali Porong supaya tidak meluber.

Koordinator korban lumpur di area terdampak, Yudo Wintoko, mengatakan bahwa PT Minarak Lapindo Jaya (PT MLJ) selaku perusahaan yang menanggung pembayaran ganti rugi baru membayar Rp 60 miliar dari total Rp 400 miliar. Pertengahan tahun lalu disepakati bahwa Rp 400 miliar itu akan dibayarkan bertahap hingga akhir tahun 2012.

”Selain tanggungan Rp 400 miliar itu, PT MLJ juga masih menanggung pembayaran ganti rugi Rp 500 miliar yang sampai kini belum jelas,” ujar Yudo Wintoko. (DEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com