JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie menyatakan tidak akan menanggapi pesan singkat yang berisi inisial-inisial kader Golkar yang diduga memeras BUMN. Menurutnya, pesan singkat itu hanya surat kaleng yang tidak jelas sumber dan kebenarannya.
"Saya tidak tahu apa benar BUMN diperas. Pak Dahlan Iskan bahkan katakan sampaikan ke rekan-rekan bahwa itu pasti bukan berasal dari Menteri BUMN. Artinya, bahwa berita itu adalah surat kaleng. Karena kaleng, kami tidak ingin tanggapi surat kaleng apa pun," ujar Ical, Jumat (2/11/2012), dalam jumpa pers di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta.
Sebanyak lima orang politisi Partai Golkar disebut-sebut terlibat dalam aksi meminta jatah para anggota dewan ke BUMN. Kelima politisi yang disebut menggunakan inisial itu ditulis dalam pesan singkat yang dikirim ke media massa atas nama Humas BUMN. Belakangan, Kementerian BUMN membantah menyebar pesan singkat itu. Di dalam pesan yang kini tersebar di dunia maya itu, lima inisial politisi Golkar yang kerap meminta jatah ke BUMN adalah AK, IM, SN, NW, dan BS.
Namun, para politisi Golkar membantah dikait-kaitkan namanya dengan tudingan di pesan singkat itu. Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Ibnu Munzir membantah dirinya terlibat. Ibnu mengaku hanya memiliki dua orang kenalan di BUMN dan kini sudah tidak lagi berhubungan.
"Jangankan itu, minta CSR-nya yang sebenarnya boleh kita lakukan, enggak kita lakukan, apalagi memeras," tukas Ibnu, Selasa (30/10/2012), saat dijumpai di sela-sela Rapimnas Partai Golkar, di Hotel Borobudur, Jakarta. Ibnu juga tidak habis pikir jika dalam kunjungannya ke daerah-daerah disebut sebagai meminta jatah. Ia mencontohkan saat ke Makassar, Ibnu mengaku hanya disediakan sebuah mobil untuknya bepergian.
"Kalau dinilai pemerasan, luar biasa orang cuma pakai mobil sehari," katanya lagi.
Lebih lanjut, Ibnu mempertanyakan kevalidan isi pesan gelap itu. Menurutnya, pesan singkat yang tidak jelas asalnya tidak akan memberikan manfaat apa pun karena tidak bisa ditindaklanjuti ke proses hukum.
Sementara itu, Sekretaris Fraksi Golkar Ade Komarudin juga melontarkan bantahan yang sama. "Kalau ada inisial AK yang dimaksud saya atau bisa jadi bukan saya. Kalau itu benar ditujukan ke saya, saya mau konfirmasi itu sumber dari mana. Saya tidak percaya itu dari kantor Meneg BUMN karena tulisannya humas," kata Ade.
Ia pun menyayangkan isi pesan singkat yang kemudian tersebar dengan cepat di jejaring sosial. Ade mengaku tak habis pikir dengan info yang beredar di media sosial yang menurutnya kebanyakan adalah fitnah. "Karena media sosial banyak, orang seenaknya buat fitnah dan sebarkan segala macam dan ujungnya tidak benar juga," papar Ade.
Ketua Bapilu Wilayah Jawa I Partai Golkar ini meminta agar Menteri BUMN Dahlan Iskan segera mengungkap oknum-oknum yang kerap memeras direksi BUMN. "Saya dukung untuk ungkap sejelas-jelasnya agar tidak menimbulkan prasangka atau praduga yang tidak benar," tuturnya lagi.
Baca Juga:
Dahlan: Ada 10 Oknum Anggota DPR yang Minta Jatah
Dahlan: Bola Ada di Mereka
Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Dahlan Iskan Versus DPR