Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Amerika Memerangi Perdagangan Manusia?

Kompas.com - 30/10/2012, 20:28 WIB
Dedi Muhtadi

Penulis

BANDUNG,KOMPAS.com — Perdagangan manusia ternyata juga marak di negeri adidaya Amerika Serikat. Akan tetapi, Pemerintah AS menghimpun dan berkoordinasi dengan beberapa sektor pemerintahan untuk menanggulanginya, termasuk para komunitas dan relawan yang memberi perhatian terhadap masalah itu.

"Kami melibatkan beberapa institusi bahkan hingga Kementerian Perhubungan. Misalnya di kereta bawah tanah ada petugas kami yang setiap saat mengawasi tanda-tanda penumpang yang menjadi korban human trafficking," ungkap US Department of State Office to Monitor and Combat Trafficking in Persons, Alison Kiehl Friedman, di Bandung, Selasa (30/10/2012).

Di Bandung, Alison berkunjung ke Pusat Perlayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat yang kini terus menguatkan jejaringnya untuk memerangi human trafficking.

Menurut Alison, kerja sama dengan pihak lain juga harus dilaksanakan. Menurut catatan Kompas, di AS ada sejumlah lembaga swadaya masyarakat yang secara sukarela ikut terjun menangani korban perdagangan manusia, termasuk imigran gelap. Mereka biasanya beroperasi di perbatasan seperti di Negara Bagian Arizona.

Sementara itu, Ketua P2TP2A Jabar Netty Heryawan menjelaskan, kunjungan ini sebenarnya menindaklanjuti pertemuan sebelumnya agar kerja sama yang terjalin semakin terarah dan terorganisasi. Dalam pertemuan itu ada tiga poin penting yang dibicarakan. Pertama, perlunya koordinasi lintas sektoral dalam memerangi perdagangan manusia.

"Di Jabar, P2TP2A saja tidak cukup, perlu menggandeng instansi lain, seperti Kemenakertrans, Kemdikbud, dan Kementerian Perhubungan," papar Netty. Kedua, perlunya melibatkan pemangku kepentingan sebanyak-banyaknya, misalnya dengan melibatkan LSM, agar informasi yang tersebar semakin luas.

Ketiga, tim dari kementerian meminta izin untuk mengunjungi Sukabumi, Jabar, sebagai daerah yang dijadikan pilot project dalam upaya memerangi perdagangan manusia. Jabar dipilih sebagai proyek percontohan karena mereka mengakui Jabar memiliki perangkat yang paling baik, selain memang termasuk provinsi dengan populasi terbesar di Indonesia.

Sebagai upaya preventif, P2TP2A Jabar menjalin kerja sama dengan enam perguruan tinggi di Jabar. "Kami adakan pelatihan-pelatihan di perguruan tinggi, mencetak para edukator, agar mampu menyebarkan informasi ke sesama mahasiswa," ujar Netty.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com