Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jemaah Indonesia Tinggalkan Mina

Kompas.com - 30/10/2012, 03:10 WIB

Mekkah, Kompas - Seluruh jemaah haji Indonesia meninggalkan Mina, Arab Saudi, Senin (29/10), setelah selesai melakukan lontar jumrah di kawasan Jamarat. Pergerakan jemaah haji Indonesia berlangsung sejak Minggu. Akibat pergerakan jemaah tersebut, perjalanan yang menuju Mekkah, di beberapa titik, macet total.

Informasi dari Kementerian Agama menyebutkan, dari sekitar 194.000 jemaah reguler, hanya 59.469 orang yang memilih mengambil nafar awal atau melakukan lontar jumrah tiga hari. Selebihnya memilih mengambil nafar tsani, yakni melakukan lontar jumrah empat hari berturut-turut, hingga Senin.

Pantauan wartawan Kompas, Fandri Yuniarti, Senin, pergerakan jemaah ke luar Mina sudah berlangsung sejak Minggu pagi, secara bergelombang. Beberapa rombongan bahkan memilih meninggalkan Mina secara mandiri. Mereka keluar dari Mina dengan menyewa bus sendiri dengan harapan tiba di Mekkah lebih awal tanpa menghadapi kemacetan.

Minggu petang, perjalanan yang menuju ke Mekkah memang terasa sangat melelahkan. Di beberapa titik terjadi kemacetan total. Bus yang mengangkut salah satu rombongan dari Kloter 83 Embarkasi Jawa Barat, misalnya, menempuh jarak Mina-Mekkah yang sekitar 8 kilometer lebih dari dua jam.

Tak hanya itu, penjemputan rombongan dari Kloter 83 Embarkasi Jawa Barat juga tak tepat waktu. Bahkan kondisi bus penjemput jauh dari memuaskan. AC kendaraan tak berfungsi. Hanya ada desisan angin AC yang mengakibatkan beberapa anggota jemaah mengalami mual dan pusing.

Terkait dengan pelaksanaan mabit dan jumrah di Mina tahun ini, Wakil Ketua Komisi VIII DPR Chairunnisa mengkritik penempatan jemaah Indonesia di kawasan Mina Jadid yang berjarak lebih dari 4 kilometer ke tempat lontar jumrah. Menurut Chairunnisa, sejumlah anggota jemaah memilih tinggal di kawasan Aziziyah dan Mahbas Jin. Artinya, mereka tidak mabit di Mina. ”Kalau sudah begitu, jemaah (juga) kan tidak dapat katering,” ujarnya, seperti diutarakan dalam situs haji Kemenag, Minggu.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Anggito Abimanyu, yang mendatangi kawasan permukiman jemaah haji di Maktab 56 Mina, Minggu lalu, mengaku prihatin atas sanitasi lingkungan di sana. Sampah yang bertumpuk di banyak tempat dan bau pesing di sekitar kamar mandi yang berdekatan dengan tenda jemaah dinilai sangat tidak sehat. Ia berjanji memperbaiki kondisi itu di tahun-tahun mendatang.

Pantauan Kompas, di kawasan Maktab 44, sampah bekas makanan dan minuman jemaah bertumpukan di hampir seluruh kawasan tenda jemaah, termasuk di sekitar kamar mandi. Jumlah ruangan buang hajat terbatas, mengakibatkan sejumlah anggota jemaah memilih buang air kecil di sekitar kamar mandi, termasuk di dekat lokasi air wudu.

Sementara itu, Wakil Presiden Boediono dan Ny Herawati Boediono yang menunaikan ibadah haji sejak Minggu (21/10), dijadwalkan tiba di Tanah Air pada Selasa (30/10) pagi sekitar pukul 05.30 di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Menurut Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat, pesawat Boeing 737-400 TNI AU yang membawa rombongan Wapres bertolak dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Senin (29/10), pukul 11.00 waktu setempat atau pukul 15.00 WIB. (WHY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com