Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD: Saya Harus Mengukur Diri

Kompas.com - 25/10/2012, 17:41 WIB
Syamsul Hadi

Penulis

JEMBER, KOMPAS.com- Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengaku senang dengan banyaknya dukungan yang mengalir dari masyarakat sebagai kandidat calon pemimpin masa depan. Sebab, itu bertati apa yang dia kerjakan memperoleh apresiasi dari masyarakat dengan memberi dukungan agar menjadi pemimpin masa depan.

Hal ini diungkapkan Mahfud MD kepada wartawan sebelum menyampaikan pidato ilmiah di Kampus Universitas Jember, Jawa Timur, Kamis (25/10/2012).

Selama ini di berbagai media nama Mahfud MD disejajarkan dengan nama sejumlah tokoh yang dipilih untuk menjadi calon presiden atau pemimpin masa depan. Ia merasa senang karena telah memperoleh dukungan secara nyata dari masyarakat luas dari berbagai lembaga survei yang menyebut namanya sebagai salah satu kandidat calon presiden atau pemimpin masa deapan.

"Saya senang tetapi belum tentu ingin. Senang dan ingin beda. Saya merasa senang karena apa yang saya kerjakan diapresiasi, tapi kalau ingin, saya harus melangkah agar bisa jadi pemimpin," kata Mahfud.

Mahfud MD mengaku merasa senang tetapi belum ingin sebab harus tahu dan mengukur diri sendiri. "Di Indonesia banyak orang terserang penyakit kekuasaan. Kalau ada orang mendukung lalu dia merasa hebat kemudian mengatur langkah dan apapun dilakukan. Setelah tak terpilih menjadi stress dan gila. Saya harus tahu diri dan rasional untuk mengukur kemampuan," ungkap Mahfud.

Kalau memang dukungan dari berbagai pihak masih terus mengalir sangat deras dan kuat, Mahfud MD menyatakan perlu melakuka monitoring dan membentuk tim akademis untuk mempelajari dukungan tersebut. Tim ini bukan untuk mengipas-ngipasi, tetapi tim yang selalu memberi pandangan yang obyektif.

"Jawaban saya tentang itu, apakah boleh menjadi ingin ataukah sekedar senang. Putusannya akan ditetapkan pada bulan Mei mendatang. Untuk saat ini saya harus merasa senang dulu belum sampai pada keinginan dan harus tahu diri," katanya.

Untuk bisa mencapai kepada keinginan seperti yang dikehendaki masyarakat melalui forum survei, Mahfud MD mengaku harus memiliki uang, punya partai dan kerja keras. "Apalagi pasang gambar diberbagai kota. Itu narsis. Saya tahu diri dan harus tahu dengan ukuran baju saya," kata Mahfud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com