Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 20 Nama yang Tercantum dalam Audit Hambalang

Kompas.com - 24/10/2012, 13:01 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Draf laporan hasil pemeriksaan investigatif tahap I tanggal 1 Oktober 2012 menunjukkan adanya indikasi penyimpangan dan penyalahgunaan kewenangan yang diduga dilakukan oleh pihak-pihak terkait pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Desa Hambalang, Bogor, pada tahun anggaran 2010 dan 2011. Laporan itu menunjukkan adanya dugaan kerugian negara sebesar Rp 186.918.839.767,40. Draf laporan itu bocor ke wartawan dan lingkungan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) beberapa waktu lalu.

Anggota Komisi X DPR Dedy Gumelar alias Miing membenarkan bahwa laporan draf hasil audit BPK yang diterima wartawan sama dengan draf yang diterimanya.

"Betul itu, tanggal 1 Oktober. Draf tahap pertama," ujar Miing, Rabu (24/10/2012), saat dihubungi wartawan.

Namun, Miing tidak menjelaskan dari mana dokumen negara itu dia dapat. Dia hanya membenarkan saat ditanya isi draf tersebut yang sama sekali tidak mencantumkan nama Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng.

"Itulah, di laporan itu mentok-mentoknya di Sesmenpora. Cuma, ini tidak masuk di logika kita semua. Mana mungkin Sesmenpora bisa tidak berhubungan langsung dengan Menteri?," kata Miing lagi.

Meski demikian, ia tak mau mempersoalkan draf BPK yang akhirnya bocor ke publik. Menurutnya, yang terpenting adalah segera diberikannya laporan hasil akhir audit BPK terhadap proyek Hambalang.

"Yang teman-teman dan saya terima semua itu kan baru sementara. Jadi, draf itu tidak penting, kita tunggu saja hasil akhirnya masih sama enggak dengan yang sebelumnya. Dari laporan itu, memang mengesankan apa yang Pak Ruki bilang (soal intervensi) adalah benar adanya," katanya.

Seperti tercantum dalam draf laporan itu, tim auditor investigatif BPK mencatat sedikitnya ada 20 nama yang diduga terlibat kasus Hambalang berdasarkan audit tanggal 1 Oktober 2010, antara lain

A. KEMENTERIAN PEMUDA dan OLAHRAGA
1. Wafid Muharam selaku Sekretaris Kemenpora
2. Deddy Kusdinar selaku Kepala Biro Perencanaan Kemenpora dan Pejabat Pemegang Komitmen
3. Wisler Manulang selaku Ketua Panitia Pengadaan Kemenpora
4. Jaelani selaku Anggota Panitia Pengadaan Kemenpora
5. Bambang Siswanto selaku Sekretaris Panitia Pengadaan Kemenpora
6. Rio Wilarso selaku staf Biro Perencanaan Kemenpora

B. KEMENTERIAN KEUANGAN
1. Agus Martowardojo selaku Menteri Keuangan
2. Anny Ratnawati selaku Dirjen Anggaran Kemenkeu
3. Mulai P Nasution selaku Sekjen Kemenkeu
4. Dewi Puji Astuti Handayani selaku Direktur Anggaran II Kemenkeu
5. Sudarto selaku Kasubdit II E Ditjen Anggaran Kemenkeu
6. Rudi Hermawan Kasie II 4 Dirjen Anggaran Kemenkeu
7. Ahmad Malik Staf Seksi II E 4 Dirjen Anggaran Kemenkeu

C. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

1. Guratno Hartono selaku Direktur Penataan Bangunan dan Loingkungan Kemen PU
2. Dedi Permadi selaku Pengelola teknis Kementerian Pekerjaan Umum

D. BADAN PERTANAHAN NASIONAL
1. Joyo Winoto selaku Kepala BPN
2. Managam Manurung selaku Setama sekaligus Plt Deputi II BPN
3. Binsar Simbolon selaku Direktut Pengatuan dan Pengadaan Tanah Pemerintah BPN
4. Erna Widyawati selaku staf pengelola data Deputi II BPN
5. Luki Ambar Winarti selaku Kabag Persuratan BPN.

Sementara itu, anggota BPK Rizal Djalil terkejut saat mengetahui adanya laporan BPK yang beredar di publik. "Saya sendiri mendapatkan dokumen itu, tetapi belum tentu sama dengan yang di sana. Di setiap lembaran itu, ada anggota VI BPK, artinya jika saya berikan ke Anda pasti diketahui," kata Rizal, di Gedung BPK, siang ini.

Saat ditunjukkan wartawan kopian laporan BPK yang bocor itu, Rizal meragukannya. Menurutnya, jika laporan itu sudah merupakan hasil akhir, harus ada nomor dan pihak yang menandatangani. Sementara di laporan itu, kedua hal tersebut tidak ada.

"Saya yakin bahwa yang asli di sini tidak beredar ke luar. Bisa saja orang mengaku-ngaku. Kalau audit BPK yang beredar, pasti ada nomornya dan lengkap semua," katanya.

Namun, Miing menilai, laporan itu adalah laporan sementara sehingga sangat wajar jika tidak ada tanda tangan atau pun nomor laporan. "Ya karena ini belum final, jadi tidak ada tanda tangan dan nomornya. Kita tunggu saja hasil akhirnya yang sudah diteken BPK," kata Miing.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Audit Investigasi Hambalang Diintervensi?
Skandal Proyek Hambalang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com