Hal itu dikemukakan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro dalam acara pelepasan Tim Pemantau Pelaksanaan Pemotongan Hewan Kurban 1433 Hijriah oleh Kementerian Pertanian, di Jakarta, Selasa (23/10).
Syukur mengatakan, jumlah kerbau naik 2,6 persen dari 1.054 ekor menjadi 1.081 ekor. Jumlah kambing malah turun 2,4 persen dari 99.547 ekor tahun 2011 menjadi 97.218 ekor. Adapun domba dari 173.533 ekor menjadi 177.671 ekor atau naik 2,4 persen.
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pascapanen Kementerian Pertanian Akhmad Junaedi mengungkapkan, di beberapa wilayah, pemotongan hewan kurban sering mengabaikan aspek higienis. Idealnya, harus ada pasar hewan yang terintegrasi, mulai dari pemotongan hingga distribusi, dengan mengutamakan aspek kesehatan. Hal yang sama akan dilakukan untuk unggas di DKI Jakarta.
Tidak seperti sekarang ini yang tersebar dengan perlengkapan dan teknis pemotongan seadanya. Padahal, ada panduan seleksi dan penyembelihan hewan kurban, misalnya tempat penyembelihan harus kering dan terpisah dari sarana umum serta tempat penjualan makanan dan minuman untuk menghindari penyakit hewan menular.
Dari Mekkah, Arab Saudi, wartawan Kompas
Ia menambahkan, pihaknya telah menyiapkan bus untuk mengangkut jemaah. Pada masa Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina), tidak ada jemaah yang menggunakan bus sendiri-sendiri. ”Semuanya sudah diatur dari pemerintah,” ujarnya.
Ia mengemukakan, masalah transportasi, layanan kesehatan jemaah, layanan ibadah, hingga jadwal pelaksanaan ibadah saat puncak ibadah haji juga telah dipersiapkan dengan matang. ”Kami juga memantau kesiapan safari wukuf,” ujarnya.
Beberapa hari lalu, Menteri Agama Suryadharma Ali mengemukakan hal yang sama. Mengenai masalah konsumsi, Menteri Agama mengatakan, pihaknya akan menambah jumlah katering untuk keseluruhan jemaah. Itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya jemaah nonkuota yang turut mengambil jatah konsumsi jemaah reguler.
Hingga Selasa pagi, jumlah anggota jemaah haji yang meninggal bertambah menjadi 97 orang, 92 orang di antaranya laki- laki. Dalam kaitan itulah, Menteri Agama mengatakan, program kesehatan mendatangi jemaah haji yang dilakukan petugas kesehatan haji di Arab Saudi (visitasi haji) akan diteruskan. ”Program itu terbukti mengurangi angka jemaah haji yang meninggal,” katanya.
Ia mengingatkan para petugas kesehatan agar lebih cermat melihat gejala-gejala kesehatan jemaah haji dan cepat bertindak sesuai keperluan.