Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Paripurna, Anggota Dewan Sibuk dengan Ponsel

Kompas.com - 18/10/2012, 14:11 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian anggota DPR RI yang hadir pada Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (18/10/2012) tampak asyik dengan ponselnya. Agenda rapat paripurna pada Kamis ini adalah mengesahkan dua rancangan undang-undang (RUU) tentang Pangan dan Perkoperasian, Rancangan Tata Kerja Badan Urusan Rumah Tangga (BURT), dan pembentukan Pansus tentang Perjanjian Internasional.

Selain sibuk dengan ponselnya, sebagian anggota Parlemen juga tampak asyik berbincang-bincang dengan rekan-rekannya. Teguran sempat dilayangkan Wakil Ketua DPR Pramono Anung, yang memimpin rapat paripurna. "Anggota dewan tolong tidak melakukan lobi-lobi di belakang," tegur politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Para anggota dewan yang sedang asyik mengobrol itu akhirnya langsung duduk kembali di tempatnya. Meski sibuk dengan kegiatannya masing-masing, anggota dewan bisa langsung fokus saat Pramono menanyakan soal paparan RUU Perkoperasian yang oleh Ketua Komisi VI Erlangga Hartanto.

"Apakah RUU Perkoperasian bisa disetujui menjadi UU?"

"Setuju!" ujar para anggota Dewan serempak.

Setelah itu, mereka kembali larut dengan aktivitasnya kembali.

Pada rapat paripurna kali ini, banyak kursi yang kosong karena anggota Dewan yang bersangkutan tak hadir. Berdasarkan catatan absensi manual pada pukul 11.30, rapat paripurna ini dihadiri oleh 427 anggota dari 560 anggota DPR yang ada di kompleks Parlemen ini.

Jumlah itu terdiri dari 110 anggota F-Demokrat dari total 148 kursi, 86 anggota F-Golkar dari total 106 kursi, 76 anggota F-PDIP dari total 94 kursi, 45 anggota F-PKS dari total 57 kursi. Selain itu, ada 30 anggota F-PAN dari total 46 kursi, 25 anggota F-PPP dari total 38 kursi, 19 anggota F-PKB dari total 28 kursi, 21 anggota F-Gerindra dari total 26 kursi, dan 15 anggota F-Hanura dari total 17 kursi.

Total anggota dewan yang hadir sudah melebihi kuorum sehingga rapat paripurna dapat dilaksanakan. Selama ini, tak sedikit anggota DPR yang menandatangani absensi namun tidak sepenuhnya mengikuti jalannya rapat paripurna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com