Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pilgub Jabar, Wakapolri Tak Mau GR

Kompas.com - 16/10/2012, 19:26 WIB
Siti Khoirunisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal Nanan Sukarna tidak mau GR atau percaya diri yang lebih terhadap partai yang akan mengusungnya menjadi calon gubernur Jawa Barat. Hingga kini, Nanan mengaku masih menunggu partai yang ingin meminangnya. Nanan pun pasrah jika tidak ada partai yang mengusungnya nanti.

"Mari serahkan kepada partai. Apakah ada partai yang sudah mempercayai saya? Kalau ada, waduh syukur sekali. Kalau tidak ada tetap bersyukur. Kita tunggu nanti, tunggu saja. Jangan sampai kita ini GR, kan khawatir dong. Kita GR merasa cocok, tahu-tahu enggak cocok. Merasa ada yang dukung, tahu-tahu tidak ada yang dukung, kan GR," papar Nanan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (16/10/2012).

Menurut Nanan, dirinya tak akan mempermasalahkan partai mana yang mendukungnya nanti. Sejauh ini, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) disebut-sebut telah mengusung Nanan maju dalam pencalonan Gubernur Jawa Barat. Nanan hanya tersenyum ketika ditanya mengenai hal tersebut.

"Jadi jangan berpolemik, mari tunggu saja bagaimana kebijaksanaan dan keputusan partai-partai. Karena yang jelas saya sudah tidak mungkin lagi independen, sudah tutup," kata Nanan.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P Jawa Barat TB Hasanuddin mengakui, pihaknya mulai melakukan komunikasi dengan sejumlah bakal calon Gubernur yang mulai beredar namanya di publik. "Yang sudah saya telepon dan menelepon saya, Pak Nanan dari kepolisian dan Teten Masduki," ujar Hasanuddin, Selasa (16/10/2012), di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Pendaftaran calon gubernur akan dibuka pada 4-10 November 2012. Seluruh parpol dapat mendaftarkan calon terbaiknya. Beberapa nama yang disebut bakal nyalon diantaranya Dede Yusuf dari Partai Demokrat, Rieke Dyah Pitaloka dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Teten Masduki dari Gerindra.

Dari kepolisian, Inspektur Jenderal Dikdik Mulyana Arief Mansyur telah lebih dulu mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) pada awal Oktober 2012.Pengunduran diri tersebut juga perihal keikutsertaannya sebagai calon Gubernur Jawa Barat 2013.

Nanan mengaku siap bersaing untuk kemajuan Jawa Barat. "Siapa pun yang memimpin Jawa Barat, dia yang terbaiklah. Kita tunggu saja, sejauh mana partai mempercayai siapa yang terbaik dari partai masing-masing," tandasnya.

Baca juga:
Nanan Siap Maju Pilkada Jabar
Nanan: Demi Jabar, Kenapa Tidak?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Nasional
    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Nasional
    'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

    "Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

    Nasional
    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Nasional
    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Nasional
    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Nasional
    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Nasional
    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Nasional
    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

    Nasional
    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

    Nasional
    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Nasional
    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

    Nasional
    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Nasional
    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

    Nasional
    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com