”Presiden Obama menyebut penembakan oleh Taliban itu perbuatan tercela, memuakkan, bahkan tragis,” ujar juru bicara Gedung Putih Jay Carney.
Penembakan oleh Taliban di Lembah Swat bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya, empat pebisnis dan beberapa pengacara antimilitan juga menjadi korban dalam beberapa bulan terakhir. Menurut kepala polisi Swat, Ahmad Shah, sedikitnya 200 orang ditahan setelah penembakan Malala, termasuk sopir bus dan penjaga sekolah. Namun, sebagian besar dari mereka telah dibebaskan.
Terkait isu yang diperjuangkan Malala, laporan Rencana Aksi Internasional PBB, pada Hari Anak Perempuan Internasional di New York menyebut, terdapat jutaan anak perempuan di dunia tak dapat bersekolah.
”Diperkirakan 75 juta anak perempuan di seluruh dunia menghilang dari ruang kelas. Kondisi itu pelanggaran hak terbesar, juga penyia-nyiaan potensi anak-anak muda itu,” ujar organisasi pengentasan anak dari kemiskinan saat meluncurkan laporan itu. (BBC/AFP/REUTERS/DWA)