Jakarta, Kompas -
Kepala Bagian Sistem Informasi Haji Terpadu, Kementerian Agama, M Amin Akkas, mengatakan hal tersebut di Jakarta, Kamis (11/10). ”Kami terus melakukan koordinasi dengan petugas haji Indonesia di Arab Saudi dan pemerintah setempat agar peristiwa itu tidak berulang lagi,” katanya.
Senin lalu, bus yang mengangkut 47 jemaah haji kelompok terbang (kloter) 13 Makassar terbakar dalam perjalanan dari Madinah menuju Mekkah. Semua koper, tas jinjing, dan barang milik jemaah hangus terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan bus dari Perusahaan Ummul Qura itu.
M Amin Akkas mengatakan, bus dan perjalanan itu menjadi tanggung jawab Naqobah atau asosiasi yang mengendalikan perusahaan transportasi di Arab Saudi. Kepala Daerah Kerja Penyelenggara Haji Indonesia di Mekkah sedang berkoordinasi dengan Naqobah dan pemerintah setempat. ”Mereka sedang menginvestigasi apa penyebab kebakaran dan penggunaan bus oleh syarikah,” katanya.
Data Media Center Haji dan Umrah Kemenag mencatat, hingga Kamis malam sebanyak 139.577 jemaah haji asal Indonesia dari 347 kloter berangkat ke Arab Saudi. Mereka langsung memulai ritual haji yang memuncak pada Wukuf di Arafah yang dijadwalkan jatuh pada 25 Oktober 2012.
Hingga Kamis malam, total 34 orang meninggal di Madinah dan Mekkah. Mereka berasal dari kloter Padang, Palembang, Aceh, Medan, Jakarta, Solo, Surabaya, Makassar, dan Balikpapan. (iam/ink)