Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato SBY Kali Ini Paling "Berisi"

Kompas.com - 08/10/2012, 22:18 WIB
Inggried DW

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah sekaligus peneliti senior Lembaga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menilai bahwa pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (8/10/2012) malam, merupakan pidato yang paling "berisi" jika dibandingkan pidato-pidato yang pernah disampaikan sebelumnya.

Pidato yang disampaikannya kali ini merespons konflik yang terjadi di antara dua lembaga penegak hukum, Kepolisian RI dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sejumlah solusi ditawarkan SBY terhadap sejumlah persoalan yang menjadi pemicu konflik, antara lain terkait kasus simulator SIM, penarikan penyidik KPK oleh Polri, dan upaya penangkapan Komisaris Novel Baswedan, penyidik Polri yang bertugas di KPK.

"Secara umum, pidato SBY kali ini adalah pidato paling berisi yang pernah saya dengar. Tinggal bagaimana implementasinya," ujar Burhanuddin kepada Kompas.com, malam ini.

Dalam pidatonya, SBY menyatakan, tarik-menarik penanganan kasus simulator SIM yang diduga melibatkan Irjen Djoko Susilo harus segera diselesaikan. Ia menyatakan, kasus simulator akan ditangani KPK. Akan tetapi, kasus lain terkait penyimpangan pengadaan barang dan jasa di Polri akan ditangani Polri.

Pada bagian ini, menurut Burhan, solusi yang ditawarkan merupakan jalan tengah politik, bukan solusi hukum.

"Hanya satu ketidaksetujuan saja, ketika dia menyatakan bahwa penyimpangan pengadaan barang di kepolisian ditangani Polri. Ini bukan solusi hukum, melainkan jalan tengah politik. Seharusnya, masalah itu juga menjadi kewenangan KPK karena, jika ditangani polisi, akan terjadi konflik kepentingan," papar Burhan.

Seperti diketahui, dalam kasus simulator, KPK telah menetapkan mantan Kepala Korlantas Polri Irjen Djoko Susilo sebagai tersangka. Selain Djoko, KPK menetapkan tiga tersangka lainnya, yaitu Brigadir Jenderal (Pol) Didik Purnomo, serta pihak swasta, yakni Sukotjo S Bambang dan Budi Susanto. Tiga tersangka selain Djoko itu juga ditetapkan sebagai tersangka oleh Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

    Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

    Nasional
    Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

    Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

    Nasional
    Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

    Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

    Nasional
    Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

    Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

    Nasional
    Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

    Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

    Nasional
    Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

    Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

    Nasional
    Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

    Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

    Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

    Nasional
    Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

    Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

    Nasional
    14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

    14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

    Nasional
    Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

    Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

    Nasional
    Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    Nasional
    Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

    Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

    Nasional
    SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

    SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

    Nasional
    Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

    Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com