Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tomo, 11 Tahun Setia Menjaga Maleo

Kompas.com - 27/09/2012, 10:00 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

Selain memonitoring dan mencatat, Tomo juga bertugas mengawasi dan mengamati tempat penetasan. Telur yang ditemukannya, ditanam kembali di haitchery. "Rata-rata dalam 64 hari, telur-telur itu akan menetas sendiri. Anak Maleo yang ditetaskan akan mengali sendiri lubangnya, lalu keluar ke permukaan tanah. Tugas saya melepaskannya kembali ke alam bebas," ujar Tomo.

Iwan menambahkan, dari catatan yang mereka miliki, dengan teknik perlindungan seperti ini tingkat keberhasilan penetasan telur mencapai 60 persen. "Kami sama sekali tidak menganggu proses alami siklus bertelur Maleo. Yang kami lakukan hanyalah memberikan proteksi, sebab jika tidak, ancaman predator sangat tinggi," jelas Iwan lagi.

Pengabdian Tomo terhadap pelestarian Maleo patut diberi apresiasi. Bersama istri dan lima orang anaknya, dia setia tinggal di tengah hutan Desa Pusian di bangunan kecil dan sederhana yang dibangun oleh WCS. "Saya bahagia menjadi bagian dari project ini," ujarnya.

WCSIP Maleo Project mensuplai kebutuhan hidup Tomo dan keluarganya. "Tidak banyak, tapi cukuplah bagi kami untuk tetap hidup," timpal istrinya yang setia mendampingi Tomo.

Tomo menceritakan pernah suatu waktu, suplai dana dari WCS sempat tersendat. "Saya dan istri terpaksa harus mencari sendiri kebutuhan hidup kami selama empat bulan. Tapi kami tetap setia dan semangat menjaga Maleo-maleo itu," ceritanya.

Apa yang sudah dilakukan oleh Tomo dan WCSIP menjadi contoh sebuah pengabdian kepedulian tindakan nyata terhadap konservasi kekayaan keanekaraman hayati yang kita miliki.

Tomo hanyalah warga desa yang hanya lulus sekolah dasar tanpa pendidikan tinggi, tapi peduli dengan kelestarian salah satu satwa yang terancam kepunahannya jika tidak dilindungi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com