Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Kuliner Terpadu di Jakarta Ala Basuki

Kompas.com - 16/09/2012, 09:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, atau yang akrab disapa Ahok, memiliki program tersendiri untuk menata kota Jakarta menjadi pusat kuliner terbaik se-Indonesia. Bersama pendampingnya, Joko Widodo, calon wakil gubernur nomor urut tiga tersebut berencana akan mengembangkan bisnis kuliner yang terpadu dengan tempat tinggal warga.

"Jakarta masih kekurangan 1.500 pasar. Ibaratnya Malaysia, 1 juta penduduk dilayani 153 pasar. Kita, 10 juta penduduk pasarnya cuma 50. Jadi kita harus dirikan apa yang namanya apartemen sederhana terpadu," tegasnya kepada Kompas.com, Sabtu (15/9/2012).

Sambil menyelam minum air, menurut Ahok, pembangunan apartemen sederhana terpadu oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak hanya mengembangkan kuliner saja, namun mampu mengurai benang kusut berbagai permasalahan lainnya, antara lain, PKL (Pedagang Kaki Lima), kepadatan penduduk, pengadaan transportasi masal dan sebagainya.

"Jadi dua lantai harusnya pasar, atasnya ruang serbaguna, ada puskesmas dan sebagainya. di atasnya lagi baru rumah susun sewa bersubsidi. Kita harus beli banyak tempat supaya banyak tempat kuliner seperti ini," lanjutnya.

Untuk memudahkan akses keluar-masuk, apartemen tersebut juga dilengkapi fasilitas tempat parkir luas serta ketersediaan akan moda trasnportasi publik, seperti Transjakarta. Di satu sisi, warga bisa mengakses tempat kuliner dengan mudah, di sisi lain warga juga tak perlu menggunakan mobil pribadi karena sudah ada transportasi massal di dekat lingkungan.

Dari sisi kesiapan modal, Pemprov DKI Jakarta memiliki APBD yang besar. Ahok mencontohkan, untuk pengembangan kuliner saja, sedikitnya hanya perlu mengeluarkan modal Rp 1 Triliun. "Satu orang dikasih Rp 5 juta pinjaman, Kita bisa bayar 200 ribu orang untuk modal ini. Tahun depan bertambah bisa 1,2 juta orang, jadi cepat sekali," lanjutnya.

Menurutnya, kelemahan Pemprov DKI saat ini adalah terlalu mempercayakan sektor-sektor usaha yang mampu memberikan keuntungan kepada pihak swasta. Padahal, Pemprov sangat memungkinkan untuk mengelola sendiri sektor usaha tersebut. Untuk itu ia berjanji, jika bersama Jokowi, keduanya terpilih, akan membangun Jakarta yang lebih baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com