Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yayasan Yatim Piatu di Depok Hanya Kedok

Kompas.com - 09/09/2012, 10:26 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ledakan terjadi di Rumah Yatim Piatu Pondok Bidara, Jalan Nusantara Raya, Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2012) malam. Rumah yatim piatu itu ternyata menjadi kedok persembunyian terduga kelompok teror.

"Ini ditemukan di lokasi, tidak ada anak yatim. Ini ada yayasan, tapi enggak ada orangnya. Hanya tempelan," ujar Kepala Polda Metro Jaya Untung S Radjab, Minggu (9/9/2012) di lokasi kejadian.

Dengan kamuflase seperti itu, Untung mengajak masyarakat untuk ikut melakukan pengawasan sosial di sekitarnya. Menurutnya, jika melihat ada keganjilan tersebut, pengurus RT seharusnya bisa lebih sigap apalagi Depok menjadi salah satu lokasi tujuan para pelaku teror untuk bersembunyi.

"Ya, itulah. Semua wilayah bisa kena sebenarnya. Namun, mana yang lemah (pengawasan), di situlah mereka datang, maka semua masyarakat harus bersama-sama melawan terorisme dan kekerasan," kata Untung.

Sementara itu, seorang warga bernama Dany Aditya mengatakan, rumah yatim piatu itu baru terisi sekitar 2-3 bulan lalu. Namun, tidak ada warga yang mengenal para penghuninya. Dany pun tidak menaruh curiga terhadap aktivitas yang dilakukan tetangga di seberang rumahnya itu

Selain spanduk yayasan yatim piatu di area luar rumah, sebuah papan kayu bertuliskan klinik herbal, bekam, dan rukiah juga terpasang di rumah tersebut. Dany mengakui rumah itu memang terlihat sepi. Hampir tidak pernah ada warga yang menggunakan layanan di klinik itu. "Enggak ada pasiennya itu, tapi saya enggak curiga," kata Dany.

Ledakan yang diduga berasal dari bom itu terjadi pada Sabtu malam pukul 21.50. Hingga kini, polisi masih berada di lokasi. Garis polisi sudah dipasang aparat di lokasi kejadian. Sejumlah aparat kepolisian dari Polsek Beji, Polres Kota Depok, dan Polda Metro Jaya masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga Minggu pagi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com