Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPT: Jangan Samakan Aksi Terorisme dengan Jihad

Kompas.com - 08/09/2012, 12:31 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi teror masih saja terjadi. Motif agama selalu dikaitkan dengan aksi yang belakangan dilakukan oleh kaum muda ini. Menanggapi hal ini, Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris menekankan, aksi terorisme tidak dapat begitu saja dikaitkan dengan motif agama, yaitu jihad.

"Selalu kan, kalau ada aksi terorisme begini, pelakunya santri, lalu dikaitkan dengan jihad. Akhirnya Islam jadi tertuduh," kata Irfan dalam diskusi Polemik "Teror Tak Kunjung Usai" di Jakarta, Sabtu (8/9/2012).

Seperti diketahui, dalam aksi teror di Solo, tiga terduga teroris, yaitu Farhan, Mukhsin, dan Firman, merupakan alumni Pondok Pesantren Ngruki, Jawa Tengah.

Menurut Irfan, aksi terorisme tidak hanya terjadi di Indonesia. Berbagai aksi pengeboman bahkan penembakan juga terjadi di sejumlah negara dan tidak semuanya dilakukan oleh penganut aliran garis keras.

"Kami bertugas melakukan deradikalisasi agar aksi teror minim, termasuk menempatkan frame berbeda mengenai jihad," ujar Irfan.

Terkait jihad, Irfan mengungkapkan, dari sisi Islam, jihad berarti berjuang di jalan Allah untuk memperjuangkan kebenaran. Akan tetapi, menurutnya, sering kali ada kelompok atau golongan yang menyalahartikan hal tersebut. Ditambah dengan kurangnya pendidikan, jihad menjadi identik dengan aksi teror.

"Sekarang kan jadi bergeser maknanya, jihad itu lebih pada gesekan fisik yang efeknya selalu negatif. Pemahaman seperti ini yang kami coba luruskan," kata Irfan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com