Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Semalam Firman Menginap di Rumah Bibinya

Kompas.com - 05/09/2012, 10:41 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Firman, terduga teroris kelompok Solo, ditangkap hidup tanpa perlawanan oleh tim Detasemen Khusus 88 Antiteror di Perumahan Taman Anyelir II Blok E1/1 Cilodong Depok, Jawa Barat, pada Rabu (5/9/2012) pagi. Firman bukanlah penghuni di kompleks perumahan itu. Ia diperkirakan baru tiba di perumahan itu pada Selasa (5/9/2012) pukul 20.00 WIB. Hal ini diungkapkan saksi mata di lokasi kejadian yang juga petugas keamanan perumahan, Mursid.

"Dia bukan warga di sini. Baru datang semalam, pukul 20.00," ucap Mursid.

Firman datang dan langsung menginap di rumah bibinya, Ipong. Warga tidak ada yang mengenal ataupun pernah melihat Firman sebelumnya. Manjur Butarbutar (45) yang rumahnya terletak di dekat rumah Ipong mengatakan, Ipong dan Nasuha sudah tinggal bertahun-tahun di kompleks itu. Mereka memiliki tiga orang anak, tetapi tidak ada seorang pun yang tahu soal Firman.

Saat penggerebekan dilakukan, tim Densus sempat terkecoh dengan menggerebek rumah Blok F2/9. Rumah itu dicurigai aparat kepolisian karena terlihat sepi, terdapat sepasang sandal di luar rumah, dan kondisi gembok rumah yang tidak terkunci. Petugas sempat mengeluarkan suara tembakan sebanyak empat kali ke arah rumah kosong. Selain tembakan ke udara, polisi diduga juga mengeluarkan tembakan gas air mata di lokasi kejadian.

"Karena tidak ada respons juga, akhirnya tim Densus langsung menggerebek," ucap Mursid.

Suara pecahan kaca terdengar dipukul menggunakan benda padat. Saat sekitar 30 petugas bersenjata lengkap masuk ke dalam rumah itu, polisi tidak menemukan target. Sekitar 30 menit menyisir lokasi, tiba-tiba polisi dikejutkan dengan suara teriakan histeris seorang wanita yang berasal dari rumah di depannya, Blok E1/1. Teriakan itu ternyata suara Ipong yang ketakutan. Dengan cepat, petugas langsung bergerak ke arah rumah itu. Di dalam rumah, petugas berhasil menciduk Firman tanpa perlawanan.

"Ada 30 polisi yang mengapit dan menggiring keluar anak itu," ujar Mursid.

Sebelumnya, tim Densus sudah menangkap Mukhlis, Bayu, dan Farhan terkait kelompok teroris kelompok Solo, Jawa Tengah. Mereka diduga terlibat dalam kasus penembakan pospam Lebaran, pelemparan granat, dan penembakan di pospol di Solo.

Foto lengkap di: KOMPAS IMAGES

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com