Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Teroris Tulis Pesan Minta Maaf

Kompas.com - 03/09/2012, 21:55 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu terduga teroris bernama Muchsin yang ditembak hingga tewas di Solo, Jawa Tengah, sempat menuliskan pesan kepada keluarganya. Meski pesan itu tidak tuntas, ia menyatakan meminta maaf kepada orangtuanya.

Hal itu diungkapkan oleh Muslim Sanni Assidiqie (49), seorang warga Gang H Latief RT 03 RW 03, Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur. Meski belum terbukti secara ilmiah bahwa Muslim adalah ayah Muchsin, Muslim sangat yakin bahwa foto jenazah Muchsin sangat persis dengan kondisi anak keduanya tersebut.

Saat ditemui di rumahnya, Senin (3/9/2012) sore, Muslim mengatakan bahwa anaknya sempat kembali ke Jakarta pada Minggu (27/8/2012). Namun, Muchsin langsung kembali ke Solo pada malam harinya karena diajak teman bisnisnya beternak ikan.

Muslim baru tahu bahwa putranya tewas ditembak dalam penyergapan Detasemen Khusus 88 Antiteror setelah ia diberitahu kakak iparnya di Solo. Muslim mengatakan, istrinya juga menemukan sebuah buku berisikan pesan yang ditulis Muchsin kepadanya.

"Assalamualaikum warahmatullah wabarokatub. Sebelumnya aku minta maaf, kalau aku keseharian, aku punya salah sama bapak, dan aku juga minta maaf, ngga bisa bantu bapak di rumah lagi. Aku sangat berterima kasih sama Bapak, karena Bapak...(tulisan tidak dilanjutkan)," begitulah pesan dalam buku tersebut.

Selain pesan tersebut, Muchsin juga mengirimkan pesan singkat atau SMS kepada kakaknya, Sidik. Dalam SMS itu, Muchsin mengatakan menitipkan KTP-nya kepada sang kakak. Muchsin juga berpesan kepada Sidik agar kakaknya membakar KTP itu jika sesuatu menimpa dirinya.

Hari ini Muslim dan keluarganya telah dimintai sidik jari dan kelengkapan lain oleh polisi untuk mencocokkan datanya dengan Muchsin. Mereka masih menunggu panggilan polisi untuk melakukan tes DNA demi memastikan bahwa mereka memiliki hubungan darah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

    Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

    Nasional
    Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

    Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

    Nasional
    Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

    Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

    Nasional
    Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

    Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

    Nasional
    Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

    Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

    Nasional
    Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

    Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

    Nasional
    Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

    Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

    Nasional
    Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Nasional
    Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

    Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

    Nasional
    Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

    Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

    Nasional
    Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

    Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

    Nasional
    Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

    Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

    Nasional
    Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

    Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

    Nasional
    PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

    PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

    Nasional
    Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

    Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com