JAKARTA, KOMPAS.com -- Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, sejak meletus pada Minggu (2/9/2012), Gunung Anak Krakatau mengalami 86 gempa vulkanik. Gempa vulkanik dalam 7 kali dan gempa vulkanik dangkal 79 kali.
"Tremor vulkanik terus menerus dari pukul 00:00-11:30 WIB. Pukul 18:30 WIB teramati lontaran material pijar dengan ketinggian sekitar 300 meter dari puncak Gunung Anak Krakatau," jelas Sutopo dalam siaran pers yang diterima Kompas.com melalui pesan Blackberry Messenger (BBM).
Menurutnya, GAK masuk dalam fase erupsi Strombolian. Hingga saat ini, Senin (3/9/2012) sore pukul 16:35 WIB, tremor letusan GAK masih terus berlangsung dengan intensitas cenderung menurun.
"Visual ke arah GAK tertutup kabut. Konfirmasi dari Pos GAK di Kalianda tidak ada abu letusan GAK sampai ke Lampung. Peralatan pemantau tinggal satu seismograf, satu alat tiadk mengirim data sejak 2/9/2012 (Minggu) pukul 16:30 WIB, diduga rusak tertimpa material letusan," katanya.
Masyarakat di pantai wilayah Provinsi Banten dan Lampung diimbau tetap tenang dan beraktivitas seperti biasanya. Letusan GAK tidak akan memicu tsunami.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.