BANDUNG, KOMPAS.com - Ambang batas gas sulfur dioksida di sekitar Kawah Ratu Gunung Tangkubanparahu meningkat melampaui ambang aman. Kondisi tersebut tidak aman bagi manusia bila berlama-lama di sana.
Hal itu diungkapkan Kepaka Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi, Surono, di Bandung, Senin (3/9/2012). Dia mengutus timnya memeriksa ke Gunung Tangkubanparahu setelah Minggu (2/9/2012) dilaporkan amplitudo gempa kecil meningkat drastis jadi 30 milimeter.
"Kondisinya ditemukan kandungan SO2 3 par per million padahal ambang amannya 2 ppm. Saya minta mereka pulang karena sudah berbahaya," ujar Surono.
Bila dihirup, ujar Surono, gas SO2 bakal menyebabkan kepala pening, hal itu dilaporkan oleh satpam yang bertugas di sekitar kawah gunung. Gas itu relatif lebih tidak berbahaya daripada gas karbonmonoksida yang tidak berbau tapi langsung membuat badan lemas.
Dengan kondisi ini, Surono menyatakan tidak ada peningkatan status dari sebelumnya Waspada. Peningkatan aktivitas gunung berapi sangat wajar dan tidak bisa disimpulkan berlanjut dengan letusan.
"Gunung berapi tidak bisa diramalkan. Kalau bisa, untuk apa kita begadang tiap malam," kata Surono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.