Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Duet SBY-Boediono Tidak Memuaskan

Kompas.com - 30/08/2012, 18:33 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil Survei Charta Politika mencatat, lebih dari 50 persen responden menyatakan tidak puas dengan kinerja pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono.

"Tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintah (SBY-Boediono) mengkhawatirkan. Approval rating di bawah ambang batas psikologis rakyat pemilih yang menjadi survey sampling. Lebih dari 50 persen bahkan mengaku tidak puas karena jebloknya kinerja pemerintah di bidang ekonomi dan hukum serta persepsi negatif terhadap kinerja para menteri," ujar Direktur Riset Charta Politika Yunarto Wijaya.

Hal itu dikatakannya saat menyampaikan hasil survei Nasional 2012 "Stagnasi Perilaku Pemilih: Fenomena Parpol Mati Suri" di Jakarta, Kamis (30/8/2012).

Yunarto menjelaskan, ketidakpuasan rakyat terhadap kinerja ekonomi mencapai 67 persen dan penegakan hukum 58 persen. Selain itu, lanjutnya, perekonomian rumah tangga menyumbang peran besar bagi tolok ukur ketidakpuasan rakyat atas kinerja pemerintah.

Sebesar 48 persen rakyat menilai kondisi perekonomian rumah tangga tidak mengalami perubahan. Setali tiga uang dengan ketidakpuasan penanganan bidang ekonomi dan hukum, kinerja menteri yang berasal dari parpol turut menyumbang peran besar bagi ketidakpuasan rakyat atas kinerja pemerintah.

"Tingkat kepuasan publik pada kinerja menteri kecil. Paling tinggi itu hanya 26 persen, itu pun Suryadharma Ali. Range dari 0 sampai 100, maka itu bisa dikatakan kinerja menteri dari parpol sangat tidak memuaskan rakyat," tambahnya.

Dia mencatat, pemilih Partai Demokrat mengaku puas dengan kinerja pemerintahan. Sementara pemilih PDIP dan Gerindra yang termasuk dalam oposisi pemerintahan mengaku tidak puas atas kinerja Pemerintahan SBY.

Pemilih Golkar, menurut dia, terpecah menjadi dua kubu, antara pihak yang puas dan tidak puas dengan kinerja pemerintah. Pemilih PPP dan Nasdem turut menyumbang angka pada ketidakpuasan atas kinerja pemerintah.

Menanggapi kepuasan pemilih Golkar yang terbagi dalam dua kubu, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham berpendapat, partai berlambang beringin tersebut mendukung pemerintah di posisi solutif dan kritis. Dia menilai, sikap dari pemilih Partai Golkar tersebut wajar dalam iklim demokrasi.

"Di Golkar ini, kan, bukan kebijakan dari atas ke bawah, sikap fungsionaris Partai (Golkar) tetap konsisten pada kritis, produktif, dan konstitusional," ujar Idrus.

Pendapat berbeda diungkapkan oleh Wasekjen Partai Demokrat Saan Mustopha. Dia menilai kinerja dari Pemerintahan SBY sudah sangat bagus. Di tingkat ekonomi makro, Pemerintahan SBY masih sangat memuaskan dengan pengendalian inflasi.

Sementara itu, kinerja pemerintah di bidang hukum sangat bagus dengan bukti pemerintah tidak pandang bulu dalam menyeret tersangka pelanggar hukum di depan meja hijau. Dia menegaskan, kinerja pemerintah di bidang hukum baik, dengan bukti KPK masih dipercaya oleh masyarakat.

"Saya kira kinerja pemerintahan SBY sudah sangat memuaskan meskipun survei bertolak belakang dengan pendapat Demokrat. Tapi harus diingat, ekonomi makro bagus begitu pula hukum, buktinya ya banyak pelanggar hukum ditindak tegas," ujar Saan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com