Namun, dia mengatakan, "Syarat-syarat untuk kegiatan ekstraktif harus dibuat ketat."
Dia mengakui, hingga saat ini belum ada kesepakatan untuk pembatasan-pembatasan terkait kondisi ekosistem. Pembatasan tersebut antara lain terkait dengan luas tutupan vegetasi, baku mutu air, populasi dan tingkat endemisitas flora dan fauna, serta kondisi geologis.
"Belum ada kesepakatan berapa tingkatan masing-masing. Misalnya berapa batas kuantitas dan kualitas air untuk baku mutu air, juga tentang masalah terkait flora dan fauna endemik serta besar populasinya," katanya.
Menurut Yayuk, untuk valuasi ekonomi terkait karst bisa dilakukan melalui kegiatan ekowisata. "Itupun harus ada pengaturan yang ketat, terutama terkait berapa kapasitas gua, yaitu berapa orang yang bisa ditampung dalam gua dalam rentang waktu tertentu. Misalnya setiap interval 15 menit hanya boleh masuk 20 orang," katanya.
Yayuk menambahkan, kelompok hewan dalam gua amat sensitif terhadap panas, kebisingan, cahaya, dan bau. Adaptasi hewan yang hidup dalam ekosistem karst antara lain menjadi buta, kehilangan pigmen (pucat), atau sungutnya menjadi lebih panjang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.