Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

THR Telat, Pengemudi Busway Mogok

Kompas.com - 14/08/2012, 10:09 WIB

Jakarta, Kompas - Sekitar 400 pegawai PT Jakarta Express Trans yang mengoperasikan bus transjakarta Koridor I (Blok M-Kota) dan Koridor X (Cililitan-Tanjung Priok) mogok kerja di pangkalan Pinang Ranti, Jalan Raya Pondok Gede, Makassar, Jakarta Timur, Senin (13/8).

Mereka mogok karena belum dibayarkannya tunjangan hari raya (THR) dan naik gaji. Akibat mogok kerja itu, sempat terjadi penumpukan penumpang di Koridor I dan X. Demikian pula di halte bus transjakarta Kota. Sejak pukul 05.00-08.00, tidak ada satu pun armada Koridor I (Blok M-Kota) yang muncul.

”Bus akhirnya didatangkan dari koridor lain untuk mengangkut penumpang yang sudah antre. Biasanya pada pagi hari sekitar 12-15 bus yang siap di Halte Kota dan setiap jam armadanya bertambah,” kata Ilham Rasiandra, petugas Halte Kota.

Penumpang sudah diberi tahu bahwa terjadi aksi mogok sopir dan mereka diminta naik ke bus bantuan agar bisa terangkut ke tujuan.

Para sopir itu mogok kerja sejak pukul 05.00 hingga pukul 08.00. Mereka baru kembali bekerja setelah pihak perusahaan berjanji akan membayarkan THR pada Rabu (15/8).

Sementara itu, di Halte Tanjung Priok, akibat mogoknya pengemudi Koridor X (Cililitan-Tanjung Priok), sejak pagi hari di halte itu dipasok 10 armada bus transjakarta dari Koridor XI. Menurut Kepala Terminal Tanjung Priok Martin Laurence Pattikawa, baru pada pukul 09.30, seluruh pengemudi bus Koridor X kembali bekerja.

”Saya sempat kaget juga, kok bus Koridor XI masuk ke Halte Priok. Ternyata itu untuk memasok kekurangan bus akibat pengemudinya mogok semua pagi itu,” kata Martin.

 

Pihak perusahaan mengaku terpaksa menunda pembayaran. Perusahaan sedang dalam kesulitan keuangan akibat biaya operasional lebih tinggi daripada penghasilan.

”Kami terpaksa mogok,” kata Mahmudi (40), pramudi transjakarta Koridor I seusai aksi. Setiap tahun, pegawai menerima THR satu kali gaji pokok. Namun pegawai menjadi resah karena THR belum turun.

Selain THR, lanjut Abdul Chakim (40), pengemudi transjakarta Koridor I, pegawai menuntut kenaikan gaji. Gaji pegawai Jakarta Express Trans (JET) berkisar Rp 2,4 juta-Rp 2,9 juta. Padahal gaji pegawai operator lainnya lebih tinggi, bahkan bisa mencapai Rp 5,3 juta. ”Kami perintis, tetapi gaji terkecil sehingga kami merasa dianaktirikan.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com