Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abraham Pastikan Hadiri Buka Puasa di Mabes Polri

Kompas.com - 08/08/2012, 16:18 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad berjanji akan menghadiri undangan buka puasa bersama di Markas Besar Polri, Jakarta, Rabu.

Acara tersebut rencananya dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Negara Ani Yudhoyono. "Iya akan datang," kata Abraham saat dihubungi wartawan melalui pesan singkat, Rabu (8/8/2012).

Secara terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen (Pol) Boy Rafli Amar memastikan Kepala Polri, Jenderal (Pol) Timur Pradopo akan hadir dalam buka puasa bersama itu.

Menurut Boy, undangan disebar ke para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, para pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat, mantan-mantan Kepala Polri, serta pimpinan lembaga penegakan hukum lain, termasuk pimpinan KPK.

Boy menambahkan, acara buka puasa bersama ini tidak terkait upaya meminta arahan Presiden dalam penanganan kasus dugaan korupsi proyek simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) yang ditangani KPK maupun Polri.

"Ini acara buka puasa bersama yang sudah dijadwalkan jauh hari sebelumnya. Jadi silaturahim di bulan Ramadhan dengan Presiden dengan keluarga besar Polri," kata Boy.

Seperti diberitakan sebelumnya, KPK dan Polri seolah berebut penanganan kasus yang melibatkan jenderal Polri itu. Tiga dari empat tersangka KPK adalah orang yang juga ditetapkan Polri sebagai tersangka.

Ketiganya adalah Brigjen (Pol) Didik Purnomo dan dua pihak tersangka, yakni Budi Susanto dan Sukoco S Bambang. Terkait kisruh penanganan kasus ini, sejumlah pihak meminta Presiden Yudhoyono bertindak tegas.

Presiden diminta mengistruksikan Polri untuk menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut ke KPK, karena sesuai dengan Undang-Undang tentang KPK, lembaga yang dipimpinan Abraham Samad itu lebih berhak.

KPK dikatakan lebih berhak karena lebih dulu meningkatkan penanganan kasus ini ke tahap penyidikan, yakni pada tanggal 27 Juli 2012 sedangkan Polri baru memulai penyidikan per 1 Agustus 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

    Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

    Nasional
    Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

    Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

    Nasional
    Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

    Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

    Nasional
    Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

    Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

    Nasional
    Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

    Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

    Nasional
    Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

    Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

    Nasional
    Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

    Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

    Nasional
    Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

    Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

    Nasional
    Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

    Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

    Nasional
    Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

    Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

    Nasional
    Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

    Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

    Nasional
    Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

    Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

    Nasional
    Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

    Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

    Nasional
    Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

    Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

    Nasional
    Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

    Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com