Hak Pilih Korban Kebakaran Tetap Terjamin

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta menjamin hak pilih warga Jakarta yang menjadi korban kebakaran di beberapa tempat di Jakarta tak akan hilang. Logistik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2012 akan tetap disebar seperti biasa.

Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta Dahliah Umar mengatakan, tahapan pelaksanaan pemilu tak akan berubah kecuali jika ada bencana yang sifatnya masif. Dengan demikian, bencana kebakaran yang sering terjadi di Jakarta belakangan ini tak akan mengganggu tahapan. "Tidak akan ada yang berubah. Seperti putaran pertama, TPS ada yang dibangun juga di lokasi bekas kebakaran," kata Dahliah, di kantor KPU Provinsi DKI Jakarta, Jalan Budi Kemulyaan, Jakarta, Selasa (7/8/2012).

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Pendataan Pemilih KPU Provinsi DKI Jakarta Aminullah mengaku akan menyediakan formulir A8 bagi warga Jakarta yang terpaksa pindah tempat tinggal karena kebakaran. Tidak hanya itu, pihaknya juga akan menyebarkan surat edaran kepada PPS terkait dengan jaminan korban kebakaran agar tetap bisa memilih. "Tidak ada yang dihilangkan hak pilihnya. Nanti PPS akan menyediakan formulir A8. Jadi bagi warga yang terpaksa tinggal di tempat saudaranya dapat memilih dengan formulir tersebut," ujar Aminullah.

Pada bagian lain, Aminullah pun menjamin tidak akan ada pihak yang dapat memanfaatkan kondisi ini untuk menggelembungkan suara dengan memakai undangan yang bukan miliknya. Sebab, pihaknya akan menahan surat undangan pemilih jika warga korban kebakaran tidak berada di alamat semula. "Kami tidak menghambat, tapi kami juga tidak akan memberikan undangan jika bukan yang bersangkutan langsung," tegasnya.

Seperti diberitakan, Senin (6/8/2012) malam lalu telah terjadi kebakaran hebat yang menghanguskan sekitar 400 rumah di Jalan Karet Pasar Baru Barat I RT 001-004 RW 07, Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sementara itu, pada Sabtu (28/7/2012) lalu, juga terjadi kebakaran hebat yang menghanguskan ratusan rumah di dua lokasi, yakni di Gang Janis RT 08 RW 07, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, yang menghanguskan 125 rumah yang dihuni sekitar 1.500 jiwa. Bahkan, peristiwa tersebut menewaskan dua bocah bernama Rama (4) dan Andin (3,5).