Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Indonesia di Melbourne Kawal Kasus Simulator

Kompas.com - 06/08/2012, 22:12 WIB
Kiki Budi Hartawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Komunitas Mahasiswa dan Warga Indonesia di Melbourne (Indomelb), Aminudin M Ramdhan menegaskan, tiga hal terkait kasus korupsi pengadaan simulator Surat Izin Mengemudi (SIM) yang terjadi di Korps Lalu Lintas Polri.

Pertama, mendukung penuh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut tuntas kasus korupsi simulator Surat Izin Mengemudi (SIM), dan menyeret siapapun yang terlibat dalam kasus ini tanpa kecuali.

Kedua, mengecam segala tindakan yang menghalang-halangi penyidikan kasus simulator SIM. KPK sesuai undang-undang harus diberi kewenangan penuh dalam menyidik kasus ini.

Ketiga, meminta kepada pimpinan polri untuk menonaktifkan anak buahnya yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus simulator SIM. Menurutnya, para mahasiswa dan warga negara Indonesia yang tinggal di Melborne juga mengikuti dengan serius perkembangan kasus korupsi simulator SIM tersebut.

"Kita pernah punya pengalaman konflik cicak vs buaya yang menghabiskan cukup banyak energi," ungkap Ali yang juga kuliah di Melborne Law School, University of Melborne dalam siaran persnya tertanggal 3 Agustus 2012.

Ia pun berharap kasus ini tidak menjadi konflik yang pernah terjadi antara Polri dan KPK, biasa dikenal dengan istilah cicak vs buaya.

"Kami berharap kasus ini tidak menjelma menjadi konflik cicak vs buaya jidid dua. Sinergi diantara semua aparat penegak hukum dalah keharusan," harapnya.

Ali menambahkan, Indomelb juga akan terus mengawal penyelesaian kasus-kasus korupsi di Tanah Air dan akan terus menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan Indonesia yang bebas korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Nasional
    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

    Nasional
    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Nasional
    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Nasional
    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Nasional
    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Nasional
    'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

    "Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

    Nasional
    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Nasional
    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Nasional
    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Nasional
    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Nasional
    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Nasional
    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

    Nasional
    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

    Nasional
    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com