Selain gelombang tinggi, hujan deras yang mengguyur wilayah Papua sejak Kamis hingga Jumat menyebabkan beberapa sungai di Kabupaten Sarmi meluap. Banjir pun melanda di sebagian wilayah kabupaten itu.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Johannes Nugroho Wicaksono, Sabtu, banjir membuat wilayah Sarmi terendam setinggi 1,5 meter. Namun, polisi belum mendapatkan laporan tentang korban akibat banjir itu.
Namun, beberapa warga Sarmi mengatakan, dua wilayah terparah yang diterjang banjir adalah Kasukwe dan Kuma. Ratusan rumah warga di wilayah itu terendam air akibat meluapnya Sungai Orei. Seorang warga disebutkan meninggal terkait kejadian itu, tetapi bukan karena terseret banjir, melainkan karena sakit.
Rachmat, warga Sarmi, menuturkan, Sabtu siang, air bah mulai menyurut. Namun, jalan menuju Kantor Bupati Sarmi masih terendam air hingga setinggi 1 meter. Listrik juga belum menyala kembali.
Dari Padang, Sumatera Barat, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar Ade Edward juga mengingatkan, ancaman banjir bandang (galodo) di daerah itu masih mungkin terjadi sehingga perlu diwaspadai. Selasa lalu, Kota Padang dilanda banjir bandang sehingga sejumlah kawasan di wilayah itu porak poranda.
”Status siaga darurat masih diberlakukan hingga akhir
Kepala Seksi Logistik BPBD Gorontalo Tahir Laendeng menambahkan, wilayah provinsi itu masih rawan banjir, terutama di Kota Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango. Jika terjadi hujan lebat, sungai yang melintas di kedua wilayah itu terancam meluap dan menggenangi permukiman warga.
”Kami sudah menerjunkan
Sebaliknya, Provinsi Riau justru mewaspadai cuaca panas dalam beberapa hari terakhir, tanpa hujan, yang dapat menyebabkan daerah itu dilanda bencana kabut asap. Berdasarkan pantauan satelit NOAA pada 26-27 Juli 2012, terdapat 397 titik api di Sumatera. Riau memiliki 178 titik api.
”Seluruh wilayah dari 12 kabupaten/kota di Riau terpantau memiliki titik api. Titik api terbanyak berada di Rokan Hilir (40 titik) dan Pelalawan (36 titik). Yang terkecil di Kota Pekanbaru, satu titik. Kondisi ini berpotensi membuat kabut asap,” ujar Mastar Mahad, Sekretaris Badan Lingkungan Hidup Riau. Pengendalian kabut asap pun akan lebih diintensifkan. (jos/bay/ink/apa/APO/SAH)