Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Milik Mantan Bupati Kendal Terbakar

Kompas.com - 24/07/2012, 18:44 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Pabrik pengolahan kayu milik mantan bupati Kendal Jawa Tengah, Siti Nurmarkesi, di Dusun Paturen RT 3 RW 3 Desa Pagersari Patean Kendal, Selasa (24/7/2012) siang terbakar.

Api pertama kali diketahui muncul dari tempat oven kayu di bagian belakang pabrik CV Cipta Mandiri tersebut oleh salah seorang karyawannya.

Menurut saksi mata, Jariyah, pertama ia melihat kepulan asap dari cerobong oven sekitar pukul 08.30 WIB. Lalu ia berteriak memberitahukan kepada penjaga oven kayu, Sugiyo.

"Saya melihat kepulan asap dan api terlihat dari celah bangunan oven. Melihat ada asap, saya minta tolong," kata Jariyah, yang juga karyawan pabrik tersebut.

Sementara Sugiyo mengaku kaget ketika diberitahu kalau ada asap oleh Jariyah. Kemudian ia berteriak meminta tolong kepada karyawan lain untuk memadamkan api itu.

Tapi hasilnya tidk maksimal. Api baru bisa padam 2 jam kemudian setelah 2 mobil pemadam kebakaran datang. "Api berhenti sekitar jam 11.30 WIB siang," jelasnya.

Ia menambahkan, kayu yang terbakar dalam oven itu, sebanyak 20 kubik. Lama kayu di dalam oven tersebut, sudah sekitar 3 hari.

Kepala pabrik, Sumedi (50), menambahkan dengan terbakarnya kayu sebanyak 20 kubik itu, pabrik mengalami kerugian sebesar kurang lebih Rp 25 juta.

Sementara untuk memperbaiki oven yang rusak, menghabiskan biaya sekitar Rp 5-10 juta.

Diakuinya, di pabrik ia mempunyai 12 oven kayu. Oven itu dibeli dari Thailand pada sekitar tahun 2004.

"Kayu-kayu pabrik ini, diekspor ke Jepang," jelasnya.

Siti Nurmarkesi saat kejadian kebakaran sedang tidak ada di tempat. Menurut beberapa sumber, mantan orang nomer satu di kabupaten Kendal tersebut, berada di Semarang.

Sementara itu, Kapolsek Patean AKP Sukarno, yang datang langsung ke lokasi kejadian mengatakan, dari keterangan beberapa saksi dugaan api berasal dari hubungan arus pendek dari kipas oven. Saat ini, pihaknya masih meminta keterangan dari beberapa saksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com