Garuda Tergelincir di Pekanbaru

Pekanbaru, Kompas - Pesawat Garuda GA 174 dari Jakarta tergelincir saat mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, Selasa (17/7) sekitar pukul 15.40. Roda pesawat yang mengangkut sekitar 150 penumpang itu, termasuk Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya, keluar dari landasan pacu dan terbenam di tanah.

Tergelincirnya pesawat disebabkan cuaca buruk sejak Selasa siang. Saat pendaratan, Kota Pekanbaru dilanda hujan cukup deras. Meski demikian, langit tidak terlalu gelap sehingga pendaratan pesawat masih dimungkinkan.

Menurut keterangan Husni, salah seorang penumpang, pendaratan pesawat memang tidak mulus. Pilot mendaratkan pesawat tidak tepat pada ujung landasan bagian utara.

”Setelah mendarat, pesawat masih melaju kencang. Guncangan di dalam kabin sangat keras, tidak seperti pendaratan biasa. Meski sudah direm, pesawat tidak mampu berhenti di ujung selatan. Rodanya keluar dari aspal landasan dan terbenam di lumpur,” ujar Husni.

Kru pesawat, kata Husni, mencoba menenangkan penumpang dengan mengatakan pesawat telah mendarat dengan selamat. Penumpang diminta tetap tenang sembari menunggu evakuasi.

Setelah bertahan hampir satu jam di pesawat, akhirnya penumpang mulai diturunkan di tengah hujan. Hingga pukul 17.30, evakuasi penumpang baru selesai dikerjakan.

Kepala Cabang Bandara SSK II Anggono R mengungkapkan, tergelincirnya pesawat Garuda menyebabkan semua roda, baik depan maupun belakang, keluar dari landasan dan terbenam di tanah yang berubah menjadi lumpur karena hujan.(SAH/RYO)