Ahmadiyah di Indonesia, misalnya, adalah yang paling mengalami persekusi. Menurut Setara Institute (2008), dari 265 kasus intoleransi keagamaan 2008, 193 kasus (73 persen) berkaitan dengan Ahmadiyah. Nasib mereka bahkan lebih buruk dari non-Muslim secara keseluruhan.
Di negeri ini, tak banyak yang menekuni secara akademik persoalan teologi agama-agama minoritas pecahan Islam itu dan membuat pembelaan akademik terhadap hak-hak mereka. Mengikuti kepedulian Kang Moeslim, saya memilih bidang ini sebagai karier akademik dan sosial.
Selamat jalan Kang Moeslim.