Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Tolak Kampanye Kondom

Kompas.com - 25/06/2012, 17:11 WIB
Imam Prihadiyoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi PKS tegas menolak kampanye kondom yang direncanakan Menteri Kesehatan.

Saat ini, masih banyak persoalan kesehatan lain yang seharusnya bisa diprioritaskan Menteri Kesehatan, ketimbang harus mengurusi masalah penggunaan kondom bagi remaja yang justru dapat berdampak pada penyebaran seks bebas.

"Dengan tegas kami menolak kampanye pemerintah, untuk meningkatkan penggunaan kondom pada remaja dan masyarakat di Indonesia. Justru yang perlu ditingkatkan adalah sosialisasi dari dampak seks bebas," ujar anggota Komisi IX DPR, Herlini Amran di Jakarta, Senin (25/6/2012).

Dalam rapat kerja DPR dengan menkes, menurut Herlini, ia juga sudah menyampaikan langsung sikap PKS terkait kampanye kondom yang dilakukan menkes.

"Jangan hanya sekadar mengkempanyekan kondom ataupun prevalensi HIV/AIDS, yang justru malah mengundang kontroversi di masyarakat. Bangsa ini masih banyak menghadapi masalah kesehatan," ujarnya.

Kementerian Kesehatan, menurut legislator PKS ini perlu segera melakukan terobosan cerdas, untuk menjawab masalah kelangkaan dan distribusi tenaga kesehatan di berbagai daerah.

Langkah ini untuk merespon kasus-kasus gizi buruk, yang masih saja bermunculan di lokasi yang berbatasan langsung dengan ibu kota sampai pelosok, hingga menyiapkan fasilitas dan tenaga kesehatan guna merealisasikan hajatan maha besar bangsa kita, yakni BPJS Kesehatan 2014.

"Menkes juga harus melakukan langkah-langkah berani untuk mengontrol penggunaan anggaran kementerian, agar lebih tepat sasaran dan laporannya tidak lagi-lagi berstatus disclaimer. Ini penting sekali," tegas Herlini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

    Nasional
    'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

    "Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

    Nasional
    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    Nasional
    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Nasional
    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Nasional
    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Nasional
    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Nasional
    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Nasional
    Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Nasional
    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Nasional
    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Nasional
    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Nasional
    'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

    "Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com