Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AD Latihan Bersama Militer AS

Kompas.com - 11/06/2012, 11:08 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG,KOMPAS.com - Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan,  TNI Angkatan Darat (AD) melakukan latihan bersama dengan militer AD Amerika Serikan di wilayah Asia Fasifik (USARPAC) di lapangan kompleks Divisi Infateri 2 Kostrad, Singosari, Malang, Jawa Timur, Senin (11/6/2012).

Latihan bersama (Latma) tersebut diberi nama Garuda Shield 2012. Dalam acara pembukaan, Panglima Kostrad Letnan Jenderal TNI M Munir menyampaikan, Garuda Shield merupakan salah satu bentuk kerjasama militer antara TNI AD dan AD Amerika Serikat. "Latihan bersama ini adalah yang ke 6 kalinya sejak 2007 lalu. Pada tahun 2009 lalu juga pernah melibatkan tujuh negara. Dan latihan bersama ini, dimulai pada 11 Juni hingga 22 Juni mendatang," jelasnya.

Dengan latihan tersebut katanya, peserta latihan bisa mencapai kemampuan taktik atau teknik dan proses operasi sebagai pasukan multinational dalam proses pengambilan keputusan dengan tetap menjunjung tinggi hukum HAM dan humaniter. "Urgensi dari latihan ini, karena prajurit TNI AD sering dilibatkan dalam misi pasukan penjaga perdamaian sehingga perlu untuk mempererat hubungan kerja sama operasi perdamaian. Selain itu, juga mempererat hubungan kerjasama antara US Army Pasific dengan TNI AD," katanya.

Latihan bersama tersebut, kata Letnan Jenderal TNI M Munir, melibatkan 456 personel TNI AD dan 104 personel USARPAC. Adapun kegiatan yang akan dilakukan diantaranya, geladi posko (CPX) yang akan dilaksanakan di PLDC rindam Brawijaya dan geladi lapang (FTX) akan dilaksanakan di daerah latihan di Rindam V Brawijaya Sidodadi Lawang, Malang, serta Karya Bhakti (ENCAP) yang dilaksanakan di Purwosari, Pasuruan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com