Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK: Yang Kami Hadapi Cukup Besar

Kompas.com - 10/06/2012, 03:04 WIB

Hasil penggeledahan KPK, antara lain, berupa berkas-berkas pajak PT Bhakti Investama. ”Hasil penggeledahan masih dipelajari, didalami, dan dibaca. Sama sekali belum diperoleh petunjuk,” kata Busyro.

Terkait penggeledahan di kantor PT Agis, Busyro mengakui hal tersebut dilakukan karena KPK menduga, James merupakan bagian dari perusahaan tersebut. ”Meskipun dibantah, kami punya keyakinan sendiri. Nanti hal itu akan dibuktikan,” katanya.

Busyro menyatakan, dugaan sementara KPK dalam penangkapan James dan Tommy memang mengarah pada adanya permainan dalam restitusi atau pengembalian pajak perusahaan. Namun, karena perusahaan yang terlibat bukan fiktif, menurut Busyro, ada kemungkinan kecurangan pajaknya berupa ketidaksesuaian jumlah restitusi yang harus dibayar negara.

”Modus kecurangan restitusi pajaknya memang menggunakan cara-cara lama. Ada permainan di balik besaran pengembalian pajak pemerintah. Yang dibayar negara ke perusahaan tak sesuai dengan yang seharusnya, sementara petugas pajaknya mendapat imbalan,” katanya.

Sebelumnya, Direktur Keuangan PT Agis Boling Aruan membantah ada karyawan perusahaannya yang bernama James Gunarjo.

Demikian juga Head of Investor Relations and Corporate Secretary PT Bhakti Investama Robert Satrya yang membantah ada kaitan antara penyuapan yang dilakukan James dan perusahaannya. Robert mengatakan, perusahaannya tak memiliki persoalan pajak.

Selain menggeledah kantor PT Bhakti Investama dan PT Agis, KPK pada Jumat malam juga menggeledah rumah James di Jalan Tekukur, Bukit Duri, Jakarta Selatan.

Kerja Sama Ditjen Pajak

Menurut Busyro, keberhasilan KPK menangkap pegawai pajak yang tengah menerima suap memang tak lepas dari kerja sama dengan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. Ditjen Pajak, lanjut Busyro, sebelumnya telah memberikan kesempatan kepada KPK untuk masuk dan menelisik berbagai kecurangan pajak. ”Kami menangkap peluang itu,” kata Busyro.

Namun, terkait dengan penangkapan terhadap Tommy, KPK memang telah lama mengendus keberadaan dan operasi mafia pajak di Indonesia. Menurut Bambang, penyelidikan yang dilakukan KPK akhirnya bisa mengungkap penyuapan yang dilakukan James.

Kemarin, rumah keluarga Tommy di Tandes, Surabaya, Jawa Timur, tertutup rapat. Di dalam salah satu rumah terlihat lelaki mengenakan kemeja putih. Ia tidak membukakan pintu bagi wartawan yang mengetuk. Petugas pos harus menunggu lama untuk mengantarkan surat.

Rumah keluarga Tommy berdiri di atas lahan tak kurang dari 25 meter x 15 meter dikelilingi pagar setinggi 2 meter. Di lahan itu ada tiga rumah. Di sudut halaman tampak mobil Mercedes Benz tua warna biru muda dan dua truk. (BIL/ARA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com