Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Pilkada di Papua Membahayakan

Kompas.com - 08/06/2012, 20:13 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Santoso berharap pemerintah pusat menganggap serius konflik terkait Pemilukada di Papua. Jika tidak segera terselesaikan, menurut Priyo, akan membahayakan bagi masa depan Papua.

Priyo mengatakan, berdasarkan laporan yang dia terima, situasi memanas di Papua belakangan ini akibat konflik pemilukada yang rencananya digelar Agustus 2012. Konflik itu terkait sengketa penyelenggaraan Pemilukada Papua.

Saat ini, Pemilukada Papua diselenggarakan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) meliputi tahap pendaftaran, verifikasi bakal calon, dan menentukan bakal calon mana yang lolos. Sebaliknya, KPU merasa itu adalah kewenangannya. KPU telah mendaftarkan uji materil ke Mahkamah Konstitusi untuk menyelesaikan masalah itu.

"Perbedaan ini harus segera diselesaikan. Nanti kalau pemilu di Papua belum apa-apa tapi sudah dipertanyakan legilitimasinya, ini membahayakan. Saya minta pak Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono), Mendagri (Gamawan Fauzi) cari solusi," kata Priyo, Jumat (8/6/2012).

Priyo juga mendesak agar aparat keamanan bisa menangkap para pelaku penembakan yang semakin sering terjadi. Berdasarkan laporan yang diterima, kata dia, sudah enam kali peristiwa penembakan oleh orang tak dikenal dalam sebulan terakhir.

"Yang jadi korban itu dari berbagai warna. Ada sipil, remaja, orang asing, prajurit TNI, PNS. Ini korban yang tidak terpola. Itu dilakukan oleh siapa? Aparat keamanan harus memburu dan tangkap mereka. Tidak peduli siapa saja. Ini sudah bikin keresahan masif, bahkan sampai ke ibukota Jayapura. Panglima TNI dan Kapolri harus turun tangan," kata Priyo.

Berbeda dengan Priyo, Ketua DPR Marzuki Alie menduga situasi memanas di Papua belakangan ini akibat ada pihak-pihak tertentu yang menunggangi untuk kepentingan sektor ekonomi di Papua, khususnya tambang.

"Kita serahkan kepada aparat keamanan dan intelijen. Kenapa setiap konteksnya mengangkat persoalan sumber daya alam di Papua ada korelasi dengan tindakan-tindakan yang memperkeruh suasana," kata Marzuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

    Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

    Nasional
    Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

    Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

    Nasional
    Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

    Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

    Nasional
    Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

    Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

    Nasional
    Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

    Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

    Nasional
    Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

    Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

    Nasional
    Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

    Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

    Nasional
    Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

    Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

    Nasional
    Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

    Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

    Nasional
    Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

    Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

    Nasional
    BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

    BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

    Nasional
    Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

    Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

    Nasional
    Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

    Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

    Nasional
    PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

    PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

    Nasional
    Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

    Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com