Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPK Temukan Kerugian Negara

Kompas.com - 08/06/2012, 02:58 WIB

Jakarta, Kompas - Badan Pemeriksa Keuangan, Rabu (6/6), menyerahkan hasil pemeriksaan atas pengadaan sarana dan prasarana pembuatan vaksin flu burung di Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan tahun anggaran 2008-2011.

Dari hasil audit tersebut, BPK menemukan indikasi kerugian keuangan negara senilai Rp 349,5 miliar dan potensi kerugian keuangan negara Rp 343,7 miliar atau total senilai Rp 693,2 miliar.

Total dana yang dianggarkan dalam tiga tahapan pengucuran mencapai Rp 1,3 triliun lebih.

Demikian diungkapkan anggota BPK, Rizal Djalil, seusai menyerahkan laporan audit pengadaan sarana dan prasarana pembuatan vaksin flu burung di Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan tahun anggaran 2008-2011, Rabu (6/6) di Gedung DPR, Jakarta. Laporan diterima Wakil Ketua DPR Bidang Kesejahteraan Rakyat Taufik Kurniawan.

”BPK telah menyelesaikan semua proses pemeriksaan dan kini kami melaporkannya. Dari total Rp 926 miliar lebih realisasi anggarannya, BPK menemukan total temuan yang berindikasi merugikan negara dan berpotensi merugikan negara sebesar Rp 693,2 miliar,” ujar Rizal.

Menurut dia, terus terang BPK dapat memastikan penyimpangan pada proyek flu burung ini terjadi sejak dari hulu ke hilir. ”Artinya, dari perencanaan hingga implementasi proyek,” tambahnya.

Rizal menyatakan, patut diduga, dengan indikasi kerugian negara yang besar itu, kuat adanya intervensi politik oleh pihak-pihak tertentu. Namun, Rizal tak mau merincinya.

Dari laporan audit yang diterima, terungkap adanya temuan berupa kerja sama tidak sehat para pihak dalam pengadaan fasilitas vaksin flu burung antara Kementerian Kesehatan, perusahaan swasta dan seorang politisi DPR berinisial MNZ, sebuah BUMN PT BF dan sebuah universitas negeri di Jawa Timur.(Har)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com