Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin Disebut-sebut Terlibat Kasus Vaksin Flu Burung

Kompas.com - 07/06/2012, 08:43 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOPAS.com Pengadaan sarana dan prasarana pembuatan vaksin flu burung di Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan tahun anggaran 2008-2011 disebut-sebut melibatkan mantan Bendahara Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Hal itu disebut dalam laporan pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan.

Melalui sebuah perusahaan swasta bernama Anugerah Nusantara (AN), Nazaruddin juga dinyatakan terlibat dalam kasus vaksin flu burung. Sebelumnya, Nazaruddin telah didakwa dalam kasus suap proyek wisma atlet serta disebut-sebut terlibat dalam kasus proyek Hambalang di Sentul, Bogor, serta proyek pengadaan sarana dan prasarana 18 universitas negeri.

Laporan BPK itu diserahkan anggota BPK, Rizal Djalil, kepada Wakil Ketua DPR Bidang Kesejahteraan Rakyat Taufik Kurniawan, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/6/2012) siang.

Dari hasi audit tersebut, BPK menemukan indikasi kerugian keuangan negara senilai Rp 349,5 miliar dan potensi kerugian keuangan negara Rp 343,7 miliar atau total senilai Rp 693,2 miliar.

Total dana yang dianggarkan dalam tiga tahapan pengucuran dalam proyek vaksin flu burung mencapai lebih dari Rp 1,3 triliun.

Menurut Rizal, BPK dapat memastikan penyimpangan dalam proyek flu burung ini terjadi sejak dari hulu hingga hilir. Rizal juga menyatakan, patut diduga, dengan indikasi kerugian negara yang besar itu, kuat adanya intervensi politik oleh pihak-pihak tertentu. Namun, Rizal tak mau memerincinya.

Dari laporan audit yang diterima Kompas, terungkap adanya temuan berupa kerja sama tidak sehat para pihak dalam pengadaan fasilitas vaksin flu burung, yaitu antara Kementerian Kesehatan, perusahaan swasta AN dan seorang politisi DPR berinisial MNZ, BUMN PT BF, dan universitas negeri di Jawa Timur.

Pengacara Nazaruddin yang pernah dihubungi Kompas, Junimart Girsang, beberapa waktu lalu membantah keterlibatan Nazaruddin. Menurut dia, 30 persen saham Nazaruddin di Anugerah Nusantara sudah dilepas dan dijual kepada Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Soal tudingan itu, Anas tak mau berkomentar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Forum WSIS 2024, Menkominfo Ajak UNESCO Perkuat Tata Kelola Internet dan Pengembangan Talenta Digital Indonesia

    Forum WSIS 2024, Menkominfo Ajak UNESCO Perkuat Tata Kelola Internet dan Pengembangan Talenta Digital Indonesia

    Nasional
    Ivo Wongkaren Dituntut 13 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Miliar dalam Kasus Korupsi Bansos

    Ivo Wongkaren Dituntut 13 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Miliar dalam Kasus Korupsi Bansos

    Nasional
    MA Ubah Aturan Batas Usia Calon Gubernur, Kaesang Bisa Maju Pilkada Jakarta

    MA Ubah Aturan Batas Usia Calon Gubernur, Kaesang Bisa Maju Pilkada Jakarta

    Nasional
    Putusan MA, Batas Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Pelantikan

    Putusan MA, Batas Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Pelantikan

    Nasional
    Anak SYL Siap Kembalikan Uang Hasil Korupsi, KPK: Tak Hapus Pidana

    Anak SYL Siap Kembalikan Uang Hasil Korupsi, KPK: Tak Hapus Pidana

    Nasional
    Nasdem Senang Gerindra Dorong Budi Djiwandono pada Pilkada Jakarta

    Nasdem Senang Gerindra Dorong Budi Djiwandono pada Pilkada Jakarta

    Nasional
    Gerindra Bicara soal Dukungan pada Keponakan Prabowo Maju pada Pilkada Jakarta

    Gerindra Bicara soal Dukungan pada Keponakan Prabowo Maju pada Pilkada Jakarta

    Nasional
    Nasdem Intens Komunikasi dengan Anies Soal Pilkada DKI Jakarta

    Nasdem Intens Komunikasi dengan Anies Soal Pilkada DKI Jakarta

    Nasional
    Tinjau Sembako di Pasar Lawang Agung Sumsel, Jokowi: Harga-harga Baik

    Tinjau Sembako di Pasar Lawang Agung Sumsel, Jokowi: Harga-harga Baik

    Nasional
    Polri Tak Sanksi Anggota Densus 88 yang Kuntit Jampidsus

    Polri Tak Sanksi Anggota Densus 88 yang Kuntit Jampidsus

    Nasional
    KPK Konfirmasi Dugaan Pembelian Aset SYL ke Bos Maktour Travel

    KPK Konfirmasi Dugaan Pembelian Aset SYL ke Bos Maktour Travel

    Nasional
    Respons Polri soal Kewenangan Batasi-Blokir Akses Internet Publik dalam Revisi UU

    Respons Polri soal Kewenangan Batasi-Blokir Akses Internet Publik dalam Revisi UU

    Nasional
    MA Perintahkan KPU Cabut Aturan Batas Usia Calon Kepala Daerah

    MA Perintahkan KPU Cabut Aturan Batas Usia Calon Kepala Daerah

    Nasional
    RSUD di Musi Rawas Utara Kekurangan Listrik, Jokowi Langsung Telepon Dirut PLN

    RSUD di Musi Rawas Utara Kekurangan Listrik, Jokowi Langsung Telepon Dirut PLN

    Nasional
    Politik Uang: Sanderaan Demokrasi

    Politik Uang: Sanderaan Demokrasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com