Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Popularitas Gerindra dan Nasdem Naik

Kompas.com - 07/06/2012, 02:55 WIB
Kiki Budi Hartawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pada Pemilu 2014, Partai Gerindra dan Partai Nasdem diprediksi bisa mendulang perolehan suara yang cukup besar.

Hal tersebut berdasarkan survei terbaru Soegeng Sarjadi Syndicate yang menunjukkan perolehan suara kedua partai tersebut meningkat tajam dari sebelumnya.

"Fenomena kecermelangan Gerindra dan Nasdem tersebut karena memperoleh aliran suara dari Demokrat. Ini diduga karena kader Demokrat banyak tersangkut kasus korupsi," ungkap Dahlan, yang menjabat sebagai koordinator SSS, Rabu (6/6/2012), di Hotel Four Seasons, Jakarta.

Partai Gerindra yang dimotori oleh Prabowo pada Pemilu 2009 hanya mendapatkan 4,46 persen. Namun, berdasarkan survei yang dilakukan SSS pada 14-24 Mei 2012, Gerindra mendapat 10,5 persen suara pemilih.

Adapun Nasdem yang lahir pada 26 Juli 2011 memperoleh suara 4,8 persen responden. Angka ini meningkat dibandingkan dengan survei sebelumnya pada Oktober 2011. Saat itu, Nasdem hanya memperoleh 1,7 persen responden.

"Dengan angka yang meningkat ini, diperkirakan partai yang dimotori Surya Paloh ini akan lolos ke Senayan," ungkap Dahlan.

Survei yang dilakukan dengan wawancara tatap muka kepada 2.192 responden ini menunjukkan bahwa responden lebih memilih partai yang nasionalis.

Menurut para responden, alasan mereka memilih partai tersebut karena dekat dengan rakyat, tokoh pemimpin partai, ideologi, program, dan isu kebijakan dari partai tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com