Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LBH Pers Padang Gugat Pernyataan Panglima TNI

Kompas.com - 30/05/2012, 16:24 WIB
Ingki Rinaldi

Penulis

PADANG,KOMPAS,com — Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Pers Padang, Rabu (30/5/2012) menggugat pernyataan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono seputar penganiayaan terhadap wartawan di Padang oleh sebagian anggota Batalyon Marinir Pertahanan Lantamal II Padang. Direktur LBH Pers Padang Roni Saputra mengatakan, pernyataan itu patut diduga sebagai sebuah kebohongan publik.

Saya mendengar dan membaca informasi bahwa di Jakarta, Panglima TNI menyatakan pada sejumlah media massa, tidak ada penganiyaan kepada wartawan di Padang. Bahwa itu hanya salah paham dan pernyataan bahwa tidak ada anggota TNI yang jadi backing warung-warung mesum, kata Roni.

Padahal dalam pertemuan dengan ratusan wartawan di Gedung DPRD Sumatera Barat (Sumbar), Komandan Pangkalan Utama TNI AL II Padang Brigjen TNI (Mar) Gatot Subroto, Rabu (30/5/2012), sudah mengakui kesalahan yang dilakukan sebelas anggota Batalyon Marinir Pertahanan Lantamal II Padang. Sebelas anggota Marinir itu kini sudah ditahan di Bilik Hukuman Pomal Lantamal II Padang.

Mareka diduga kuat melakukan penyerangan dan penganiayaan terhadap wartawan yang tengah melakukan peliputan. Perampasan, dan perusakan kamera sejumlah wartawan juga terjadi dalam peristiwa itu.

Gatot juga mengakui, dugaan selama ini bahwa ada sebagian anggotanya yang menyediakan jasa perlindungan bagi pengelola sejumlah kedai hiburan di kawasan Kelurahan Gates Nan XX, Kelurahan Lubuk Begalung, Kota Padang, telah terbukti. Kedai-kedai itu selama ini diduga kuat menjadi tempat  praktik kegiatan asusila.  

Tindakan yang dilakukan Panglima TNI jelas pembohongan publik. Seolah-olah tidak ada persoalan. "Panglima TNI harus minta maaf kepada publik serta mencabut pernyataan itu," ujar Roni.

Seperti sebelumnya diwartakan Kompas, penganiayaan terjadi saat warga di kawasan Kelurahan Gates Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumbar, bersama Satpol PP Kota Padang melakukan penertiban sejumlah kedai yang diduga menjadi tempat praktik asusila. Sejumlah orang berseragam tentara yang diduga Batalyon Marinir Pertahanan Lantamal II Padang kemudian melakukan penyerangan serta penganiayaan terhadap warga dan wartawan yang tengah melakukan peliputan.      

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com