Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Siap Antar Jenazah ke Rumah Duka

Kompas.com - 13/05/2012, 19:04 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Negara Republik Indonesia meminta keluarga korban bersabar menunggu hasil identifikasi jenazah korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100. Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar memastikan, pihak keluarga akan diberitahu jika identifikasi selesai.

Boy mengatakan, Polri juga siap mengantar jenazah korban sampai ke rumahnya jika diminta oleh keluarga korban. "Kalau menginginkan diantar, akan disiapkan sebaik-baiknya sampai tujuan rumah duka," kata Boy dalam jumpa pers yang berlangsung di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (13/5/2012).

Hadir pula dalam jumpa pers tersebut Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian yang juga Ketua Tim DVI Nasional Brigadir Jenderal (Pol) Musaddeq, ketua tim identifikasi Rusia Andrey Kovalev, Direktur Eksekutif DVI Komisaris Anton Castilani, dan anggota Komisi I DPR, Roy Suryo.

Menurut Boy, proses identifikasi jenazah korban kemungkinan memerlukan waktu cukup lama. Identifikasi tersebut melibatkan berbagai disiplin ilmu sesuai prosedur kepolisian internasional. "Apalagi, proses pengumpulan jenazah di lapangan masih berlangsung, ini juga terkait," tambah Boy.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, sebanyak 22 kantong jenazah telah tiba di RS Polri, Kramatjati. Pernyataan pers oleh DVI siang tadi menyatakan bahwa  kantong jenazah yang tiba di RS Polri baru 21 kantong. Tiga di antaranya berisi barang-barang yang ditemukan di tempat kejadian, seperti dompet atau kartu identitas.

Musaddeq mengatakan, sebanyak 16 kantong telah dibuka. Kemudian, isi kantong-kantong tersebut akan dikelompokkan. Malam ini juga tim DVI akan melakukan identifikasi gigi geligi (odontologi forensik) dan patologi forensik, yang disusul identifikasi DNA. Kovalev dari Rusia mengakui bahwa proses identifikasi setidaknya memerlukan waktu dua minggu. "Tujuan utama identifikasi adalah menetapkan kepribadian korban, milik siapa potongan itu sebenarnya," kata Kovalev.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com