Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Radio Nederland Berhenti Siaran

Kompas.com - 13/05/2012, 18:21 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

HILVERSUM, KOMPAS.com- Buruknya keadaan ekonomi Eropa dan juga kemajuan teknologi di bidang internet dan telepon pintar (smartphones) membuat peran radio, terutama radio gelombang pendek, semakin tidak relevan. Karenanya, Radio Nederland memutuskan untuk menghentikan siaran bahasa Belanda dan bahasa Indonesia.

Siaran dalam bahasa Belanda sudah berakhir hari Jumat (11/5/2012) yang ditandai dengan siaran maraton selama 24 jam, sampai hari Sabtu (12/5), sedangkan Siaran dalam bahasa Indonesia akan berhenti tanggal 1 Juli mendatang.

Pengurangan anggaran sebesar 70 persen yang diloloskan oleh parlemen Belanda memaksa Radio Nederland untuk mengakaji keberadaan mereka. Pengurangan ini tentu saja disesalkan oleh Rik Rensen pemimpin redaksi Radio Belanda (RNW).

"Bahwa pelbagai penjuru dunia mulai hari ini tak lagi dapat mendengarkan siaran Radio Nederland dalam bahasa Belanda merupakan suatu kehilangan besar. Negara-negara lain tetap melanjutkan siaran, seperti BBC World Service, Deutsche Welle, dan The Voice of America. Sebagian besar Produk Nasional Bruto Belanda berasal dari luar negeri. Seharusnya Belanda mempunyai 'wajah' dan suara sendiri di bagian lain dunia." kata Rik Rensen dalam situs resmi Radio Nederland.

Siaran bahasa Belanda RNW dimulai tahun 1947. Pada awalnya siaran radio itu hanya diperuntukkan agar warga Belanda yang melancong atau bertugas di luar negeri bisa memberikan kabar kepada sanak keluarga di Belanda maupun sebaliknya.

Kemudian, Radio yang dalam bahasa Belandanya disebut Radio Nederland Wereldomroep (RNW) menyajikan siaran berita dalam bahasa Belanda dan juga bahasa lainnya, termasuk Inggris dan Indonesia. Tahun ini, RNW baru saja menyelenggarakan ulang tahun ke-65.

Menyusul matinya siaran radio dalam beberapa bahasa tersebut, Radio Nederland menyebutkan masih akan tetap beroperasi. Namun formatnya belum jelas. Hanya disebutkan bahwa lembaga ini akan memfokuskan perhatian pada free speech atau kebebasan berekspresi dan pemberian informasi independen kepada negara-negara tanpa pers bebas di Timur Tengah, Afrika, China, dan Amerika Latin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com