Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim DVI Minta Keluarga Segera Beri Sampel DNA

Kompas.com - 12/05/2012, 15:26 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polri Komisaris Besar Anton Castilani kembali mengimbau agar keluarga korban pesawat Sukhoi Superjet 100 melengkapi data DNA di posko Disaster Victim Identification (DVI) di Halim Perdanakusuma. Masih ada dua keluarga yang belum memberikan data DNA sebagai pembanding dengan korban. Ia tak menyebutkan nama dua keluarga tersebut.

"Di Halim sudah berhasil kumpulkan, seluruhnya 35 data ante mortem (data semasa hidup) dari penumpang WNI yang didapat dari keluarga korban. Kurang dua sampel DNA karena kemarin yang datang bukan keluarga intinya," ungkap Anton dalam jumpa pers di RS Polri, Jakarta Timur, Sabtu (12/5/2012).

Berdasarkan data manifes sementara yang diperoleh Basarnas, terdapat 45 orang yang menaiki Sukhoi tersebut. Sebanyak 35 orang adalah warga negara Indonesia, sedangkan 10 orang adalah WNA dari Rusia, Perancis, dan Amerika Serikat.

Untuk sampel DNA korban warga negara asing, kata Anton, tim DVI telah meminta kedutaan besar masing-masing korban untuk mengirimkan profil DNA. 

"Kami minta langsung rumusan DNA dari negara mereka, jadi bisa lebih mudah identifikasinya," sambung Anton.

Adapun nama-nama dari para WNA itu adalah Aleksandr Yablontsev (pilot), Aleksandr Kochetkov (kopilot), Oleg Shvetsov (aero navigator), Aleksey Kirkin (fligt engineer), Dennis Rakhmanov (leading test flight engineer), Nikolay Martyshenko (test flight deputy head), Evgeny Grebenschikov (Sales Director Sukhoi), dan Kristina Kurzhukova (Contract Manager). Kedelapan orang ini berasal dari Rusia. Sementara itu, dua lainnya adalah Peter Adler dari Amerika Serikat dan Nam Tran dari Perancis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com