Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Terduga Kasus Bom Solo Ditangkap

Kompas.com - 12/05/2012, 03:17 WIB

Solo, Kompas - Dua orang yang diduga terlibat dalam peristiwa bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Jawa Tengah, ditangkap polisi antiteror di dua tempat terpisah di Kota Solo, Jumat (11/5).

Kedua terduga adalah Rezki Dian Furqoni (17), warga Semanggi, Pasar Kliwon, Solo; dan Teguh, warga Kalioso, Gondangrejo, Karanganyar. Rezki Dian yang akrab dipanggi Dian ditangkap di dekat Masjid Al Ikhlas, Semanggi, Pasar Kliwon, sedangkan Teguh ditangkap di kawasan Pasar Legi, Banjarsari, pada waktu yang hampir bersamaan.

Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta Komisaris Besar Asjima’in membenarkan adanya penangkapan tersebut. Penangkapan dilakukan tim polisi antiteror (Detasemen Khusus 88) dari Markas Besar Polri. ”Kami ditelepon Densus 88, diberi tahu ada penangkapan terhadap Teguh alias Parkit dan Dian alias Kuncung. Namun, kami belum dapat tembusan surat penangkapannya,” katanya.

Menurut Asjima’in, keduanya terindikasi terkait kasus bom GBIS Kepunton. Penangkapan Dian dan Teguh merupakan hasil pengembangan penangkapan tersangka terorisme di Sumatera Utara belum lama ini. Namun, Asjima’in mengaku tidak mengetahui di mana keduanya kini ditahan.

Informasi yang dihimpun Kompas, keduanya diduga menyembunyikan pelaku bom bunuh diri, Ahmad Yosepa Hayat, dan mengantarnya ke lokasi bom bunuh diri di GBIS Kepunton. Keterangan para saksi menyebutkan, Hayat sempat terlihat bersama dua pria berbeda, sehari sebelum peristiwa terjadi.

Sementara itu, ayah Dian, Rudi Hartono, sempat mendatangi Kantor Polresta Surakarta untuk meminta penjelasan. Menurut Rudi, anak sulungnya itu hanya tamatan SMP karena ia tak mampu membiayai sekolah anaknya.    ”Sehari-hari Dian berjualan sepatu atau baju dagangan teman-temannya. Pernah juga tiga bulan ke Bandung, katanya jualan ayam bakar,” kata Rudi.

Humas Laskar Umat Islam Surakarta Endro Sudarsono yang mendampingi Rudi mengatakan, Dian ditangkap usai shalat Jumat. Dian yang hendak pulang ke rumah dengan mengendarai sepeda motor lantas ditabrak motor lain. Ia lalu ditangkap beberapa orang tidak dikenal.

Oleh karena mengira kelompok yang menangkap Dian adalah kelompok massa dari Gandekan–yang baru-baru ini bentrok dengan kelompok massa di Semanggi, rekan-rekan Dian lantas mengeroyok orang-orang itu. ”Mereka lalu mengatakan polisi dan menunjukkan kartu identitasnya,” kata Endro. (eki)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com